Editorialkaltim.com – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Samarinda Abdul Rohim berpartisipasi dalam kegiatan Aksi satu tahun peringatan penjajahan palestina yang diselenggarakan Aliansi Masyarakat Kalimantan Timur Cinta Palestina, Minggu (06/10/2024) di GOR Kadrie Oening Sempaja Samarinda.
Kegiatan tersebut diikuti sebanyak 23 lembaga sosial yang terdiri dari berbagai macam latar belakang organisasi seperti lembaga sosial, mahasiswa, dan pendidikan.
Ia menyebut Aksi tersebut sebagai bentuk solidaritas untuk mengingatkan kembali penjajahan yang dilakukan Israel hingga saat ini.
“Aksi Aliansi Masyarakat Kaltim Cinta Palestina mengingatkan kepada kita terkait dengan penjajahan yang dilakukan oleh Israel kepada bangsa Palestina telah berlangsung kurang lebih satu tahun lamanya,” ujarnya.
Sebagai perwakilan pemerintah daerah dari khususnya DPRD Samarinda mengapresiasi kegiatan tersebut. Menurutnya aliansi tersebut memiliki komitmen untuk menanggapi isu kemanusiaan atau penjajahan.
Selain itu penjajahan di era modern saat ini tidak semestinya terjadi. Untuk itu perlu upaya menyuarakan hak tersebut kepada negara-negara lainnya agar penjajahan tidak terjadi secara terus menerus. Tercatat 42.000 korban yang terkena dampak negatif dari penjajahan tersebut.
Meskipun rakyat Palestina sudah bermigrasi pindah wilayah aman, Israel tetap melakukan agresi militer mengejar penduduk Palestina. Sehingga perbuatan yang dilakukan Israel dapat dinilai sebagai bentuk konkret dari penjajahan.
Ia berkomitmen untuk memperjuangkan hal tersebut. Sebagai perwakilan pemerintah yang hadir, Ia akan menyampaikan persoalan penjajahan menjadi agenda khusus yang dilakukan pemerintah daerah mensosialisasikan dan menyuarakan pembelaan terhadap Palestina.
“Ini nanti akan menjadi agenda yang secara pribadi mengingatkan ini di DPRD dan kita dorong agar pemerintah secara institusi resmi juga memberikan dukungannya untuk pembebasan Palestina,” paparnya.
Sesuai dengan visi kota Samarinda sebagai kota pusat peradaban tentunya akan mengecam segala bentuk penjajahan. Sebab menuju kota peradaban penjajahan itu tidak ada dibiarkan hidup. Nantinya melalui Wali Kota maupun Plt wali kota akan menyampaikan kepada jajarannya hingga masyarakat umum, saat ini masih ada negara yang mengalami penjajahan. Dan semuanya akan didorong untuk menyuarakan kemerdekaan Palestina yang masih dirundung penjajahan oleh Israel.
Selain itu Ia juga memberikan komentar terhadap organisasi atau warga yang kontra terhadap kemerdekaan Palestina. Sebab secara konstitusi yang tertuang dalam pembukaan undang-undang mengutuk segala bentuk penjajahan yang ada.
Terakhir Ia berpesan apabila ada warga maupun kelompok masyarakat yang kontra akan pembelaan kemerdekaan Palestina maka mereka yang berpikir demikian perlu memikirkan ulang sikapnya.
“Sebab persoalan tersebut cuma tidak sekedar tentang agama tapi itu adalah isu kemanusiaan,” tandasnya. (adr/ndi).
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.