Peringati Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2025, Pemprov Kaltim Serukan “Hentikan Polusi Plastik”

Editorialkaltim.com — Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kaltim memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2025 dirangkaikan dengan penganugerahan penghargaan lingkungan pada sejumlah perusahaan, instusi pendidikan, penggiat lingkungan yang berkontribusi menjaga lingkungan. Mengusung tema global “Hentikan Polusi Plastik”, kegiatan ini menjadi seruan serius untuk mendorong semua pihak terlibat aktif dalam menjaga bumi dari ancaman krisis sampah plastik dan kerusakan lingkungan lainnya. Kegiatan tersebut dihadiri sejumlah perwakilan kepala daerah 10 kabupaten/kota di Kaltim, di Kantor Gubernur Kaltim, Senin (23/6/2025).
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kaltim, Anwar Sanusi, dalam laporannya menyoroti persoalan mendasar terkait meningkatnya jumlah sampah plastik, khususnya dari air minum dalam kemasan. Menurutnya sampah plastik sangat erat kaitannya dengan air minum kemasan. Sejak produk itu marak, volume sampah plastik melonjak.
“Perusahaan untung, tapi masyarakat yang menanggung dampaknya,” tegasnya.
Ia menyampaikan, tahun ini Provinsi Kaltim mendapat kepercayaan melaksanakan sejumlah kegiatan peringatan nasional berkat dukungan dari pusat. Dalam kesempatan yang sama, diberikan penghargaan PROPER kepada perusahaan yang dinilai atas kinerja pengelolaan lingkungannya.
Sebanyak 278 perusahaan ikut dalam penilaian PROPER tahun ini. Dari jumlah tersebut, 15 perusahaan meraih peringkat emas, 39 perusahaan peringkat hijau, 184 peringkat biru, dan 40 perusahaan mendapat peringkat merah.
“Kami minta perhatian serius untuk yang merah. Kalau dalam dua atau tiga periode tidak naik, mohon petunjuk apakah akan diberi sanksi lebih tegas atau bahkan diberhentikan. Karena lingkungan bukan main-main,” ujarnya.
Sementara itu Gubernur Kaltim, Rudy Mas’ud dalam sambutannya menekankan peringatan ini bukan sekadar seremonial, tapi momentum untuk perubahan nyata. Ia juga mengingatkan agar perusahaan tidak hanya mengejar profit, namun juga menjaga komitmen terhadap lingkungan.
“Hari ini saya tegaskan hentikan polusi plastic, tidak ada alasan lagi. Kita semua harus bergerak bersama. Pemerintah, swasta, masyarakat, semua harus punya tanggung jawab,” tegasnya.
Selain memberi penghargaan kepada perusahaan-perusahan, Gubernur menyerahkan penghargaan Adiwiyata kepada 54 sekolah di Kaltim yang dinilai berhasil dalam mengintegrasikan pendidikan lingkungan hidup ke dalam kurikulum dan aktivitas sekolah. Kota Samarinda mendominasi dengan 21 sekolah, disusul Balikpapan, Kukar, Bontang, dan wilayah lainnya. Namun beberapa kabupaten seperti Kutai Barat dan Mahakam Ulu belum menunjukkan hasil.
Dalam kategori Kalpataru, Gubernur menyerahkan penghargaan kepada individu-individu yang dinilai telah memberikan kontribusi besar bagi pelestarian lingkungan. Ada lima orang penerima penghargaan kategori penyelamat lingkungan, masing-masing dari Kutai Timur (2 orang), Kutai Barat, Bontang, dan Berau. Sedangkan untuk kategori perintis lingkungan, penghargaan diberikan kepada warga dari Kutai Barat dan Berau.
“Mereka adalah pahlawan lingkungan. Tidak banyak bicara, tapi aksi mereka menyelamatkan ekosistem. Kita belajar dari orang-orang seperti ini,” ujarnya.
Gubernur juga menyinggung perlunya ketegasan dalam penegakan hukum lingkungan. Ia mendukung langkah Kementerian Lingkungan Hidup yang telah menghentikan sementara sejumlah perusahaan di Kaltim karena belum memenuhi kewajiban administratif dan lingkungan. “Kalau tidak bisa dibina akan kami binasakan,” tutupnya. (Adr/Roro)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.