
Editorialkaltim.com — Sebanyak 500 pohon buah produktif dan 50 bibit pucuk merah ditanam Komunitas Jelantah dan Pilah Berdaya dalam program Penghijauan Berdaya di lahan Kelompok Tani Al-Arsyadi, Kelurahan Handil Baru, Kecamatan Samboja, Kutai Kartanegara (Kukar), Minggu (23/11/2025). Kegiatan yang dimulai pukul 10.00 WITA ini melibatkan 50 pemuda dan anggota kelompok tani, sebagai bentuk kolaborasi lintas generasi dalam membangun ruang hijau yang bermanfaat secara ekologis dan ekonomi.
Kegiatan tersebut turut mendapat dukungan dari Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Kelurahan Samboja. Kehadiran perangkat kelurahan ini memperkuat upaya komunitas dan petani dalam menghadirkan ruang hijau produktif di wilayah pesisir Kukar.
Indonesia dikenal memiliki kekayaan alam yang melimpah. Namun tantangan lingkungan seperti degradasi lahan, perubahan iklim, hingga berkurangnya ruang hijau menuntut keterlibatan lebih besar dari masyarakat, terutama generasi muda. Semangat itulah yang melatarbelakangi terbentuknya program Penghijauan Berdaya.
Program ini merupakan Post Program Activity (PPA) dari Founder Komunitas Jelantah dan Pilah Berdaya sekaligus peserta Singapore–Indonesia Youth Leaders Exchange Programme (SIYLEP), Syifa Nur Aini. Ia menilai pola pertanian yang hanya mengandalkan tanaman jangka pendek belum mampu memberi kepastian ekonomi bagi petani.
“Penghijauan Berdaya bukan hanya tentang menanam pohon. Ini tentang menanam harapan, menanam tanggung jawab, dan menanam masa depan. Kami ingin petani memiliki sumber pendapatan jangka pendek sekaligus aset jangka panjang yang bisa menopang ekonomi mereka,” ujar Syifa.

Melalui pendekatan baru, Penghijauan Berdaya memperkenalkan kombinasi tanaman jangka pendek dan panjang melalui penanaman pohon buah produktif seperti sawo, jambu kristal, jambu air, rambutan, petai, dan alpukat. Selain itu, 50 bibit pucuk merah juga ditanam sebagai elemen estetika untuk memperindah area, menata batas alami, sekaligus memperkuat konsep pengembangan wisata lingkungan.
Penanaman pohon buah ini diharapkan menjadi awal terbentuknya kawasan pertanian hijau yang bernilai ekologis tinggi dan berpotensi berkembang sebagai wisata petik buah. Dengan hadirnya tanaman produktif dan elemen estetika, wilayah ini dinilai memiliki peluang tumbuh seperti kawasan agrowisata yang sukses di sejumlah daerah, termasuk Malang.
Kelompok Tani Al-Arsyadi selama ini fokus mengelola tanaman jangka pendek. Melalui program ini, petani dan pemuda diperkenalkan pada sistem pertanian berkelanjutan yang menggabungkan produksi, konservasi, estetika, dan manfaat ekonomi jangka panjang. Dengan demikian, Penghijauan Berdaya bukan hanya gerakan tanam pohon, melainkan upaya pemberdayaan masyarakat sekaligus penguatan ekonomi kreatif berbasis lingkungan.
Komunitas Jelantah dan Pilah Berdaya sendiri merupakan komunitas lingkungan yang bergerak di bidang pengelolaan minyak jelantah, pemilahan sampah, serta pemberdayaan masyarakat berbasis lingkungan. Melalui edukasi dan kolaborasi, komunitas ini mendorong perubahan perilaku dan membangun dampak sosial-ekologis yang berkelanjutan. (adr/ndi)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.



