Kutim

Pengelolaan LBMS Kutim Raih Penghargaan Kalpataru 2023, Kawasan Bertambah 595 Hektar

Terkait LBMS, Bupati minta semua pihak berkolaborasi untuk seriusi potensi besar manfaat kawasan di Mesangat Suwi.(Foto: dokpim)

Editorialkaltim.com – Lahan Basah Mesangat Suwi (LBMS), sebuah habitat penting bagi Buaya Badas Hitam dan Bekantan, sekaligus sumber perikanan bagi masyarakat, telah mengalami transformasi signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Pengakuan datang tak hanya dari dalam negeri, tetapi juga dari komunitas internasional dengan adanya komitmen bersama dalam upaya pengurangan emisi dan pelestarian hutan.

Sebagai hasil dari kerjasama antara Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan Tropical Forest Conservation Action (TFCA) Kalimantan, berbagai program telah diinisiasi di kawasan LBMS. Fokus utama adalah memperkuat komitmen antar pihak melalui Forum Pengawasan Kawasan Ekosistem Penting LBMS, penyusunan rencana pengelolaan jangka panjang, dan penguatan masyarakat lokal dalam pengelolaan sumber daya.

Baca  Penanganan Kekerasan Terhadap Perempuan dan Perlindungan Anak di Kutai Timur Menjadi Sorotan

Bupati Ardiansyah Sulaiman menekankan pentingnya dampak positif bagi masyarakat lokal. “Meski kegiatan ekologi harus tetap terjaga dan tidak merusak ekosistem yang ada, masyarakat harus mendapatkan keuntungan dari sisi ekonomi dan aspek lainnya,” ujarnya pada acara Rakor di Ruang Arau, Senin (21/8/2023).

Pengelolaan LBMS juga mendapat pengakuan dalam bentuk Penghargaan Kalpataru 2023 dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Inisiatif ini telah menghasilkan tambahan lahan sebesar 595 hektar, meningkatkan total kawasan dari 13.570 hektar menjadi 14.165 hektar.

Baca  DPRD Kutim Dorong Perbaikan Penyaluran Program Beasiswa untuk Meningkatkan Kualitas Pendidikan

Kepala DLH, Armin Nazar, menyampaikan bahwa upaya konservasi kawasan Mesangat dan Suwi melibatkan banyak pihak, termasuk universitas dan pakar ekologi.

“Kami berupaya untuk lebih memahami hubungan ekosistem dengan melakukan analisa permodelan sosio-ekologi,” terang Armin.

Dengan kerjasama bersama YASIWA dan Yayasan Ulin, serta dukungan dari berbagai pihak, diharapkan LBMS akan terus berkontribusi pada pelestarian alam sambil memberdayakan masyarakat lokal. (nfa/adv).

Baca  Pemkab Kutim Luncurkan Ujian Dinas Berbasis Merit untuk ASN, Komitmen pada Layanan Publik Berkualitas

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.

Related Articles

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker