Pendapatan Daerah Diproyeksi Menyusut, DPRD PPU Pertanyakan Akurasi Data

Editorialkaltim.com – Rapat pembahasan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Penajam Paser Utara kembali digelar. Kali ini, Dewan menyoroti tajam angka proyeksi pendapatan yang dianggap terlalu rendah dan tak sejalan dengan kondisi terkini.
Muhammad Bijak Ilhamdani, Ketua Panitia Khusus (Pansus) RPJMD DPRD PPU, menyebut proyeksi yang disampaikan Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) hanya berada di kisaran Rp1,7 triliun untuk tahun 2026. Jumlah itu terpaut jauh dari realisasi pendapatan tahun ini yang sudah menembus angka Rp2,8 triliun.
“Angka yang mereka ajukan itu sangat jauh dari harapan. Bila itu dijadikan patokan, maka arah pembangunan bisa terganggu,” kata Bijak, Senin (28/7/2025).
Di sisi lain, Badan Perencanaan, Penelitian, dan Pengembangan Daerah (Bapelitbang) punya pendekatan berbeda. Mereka memasukkan seluruh potensi sumber pendapatan yang ada, sehingga menghasilkan angka yang lebih optimistis.
Kondisi ini memunculkan perbedaan tafsir antara dua lembaga teknis daerah tersebut. DPRD pun mendesak agar ada sinkronisasi agar RPJMD tak disusun berdasarkan data yang melemahkan posisi fiskal daerah.
Bijak menilai, perbedaan persepsi antara instansi terkait bukan hal sepele.
“Kalau dibiarkan, ini bisa membuat RPJMD jadi tidak realistis. Padahal, kita sedang menyusun arah pembangunan jangka menengah yang menyentuh banyak sektor,” tandasnya.(ndi/adv)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.