Kukar

Pemkab Gelar Festival Tunas Bahasa Ibu, Upaya Lestarikan Bahasa Daerah Lewat Seni

Peserta Festival Tunas Bahasa Ibu Kukar 2023. (istimewa).

Editorialkaltim.com – Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara, melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, telah sukses menggelar Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) 2023 sebagai bagian dari upaya perlindungan bahasa dan sastra daerah. Acara ini bertujuan menciptakan ruang kreativitas dan kebebasan bagi generasi muda untuk merawat bahasa daerah mereka, Kegiatan ini digelar Rabu (2/10/2023).

Dalam FTBI ini, berbagai seni yang menggunakan bahasa daerah menjadi fokus utama perlombaan. Jenis seni yang dilombakan mencakup seni mendongeng, betarsul, menyanyi, belocoan, dan lain sebagainya. Peserta lomba berasal dari para pelajar tingkat SD dan SMP di wilayah Kutai Kartanegara.

Baca  DPMD Kukar Torehkan Prestasi 2023 dan Sasar Peningkatan Kualitas Desa di 2024

Staf Ahli Bupati Kutai Kartanegara Bidang Pemerintahan & Kesra, Didi Ramyadi, menjelaskan bahwa tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk memperkenalkan bahasa daerah kepada anak-anak sejak dini. 

“Kita wajib menanamkan rasa cinta pada bahasa ibu sejak dini pada anak agar bahasa ini tetap terjaga. Namun, mempelajari dan menguasai bahasa asing juga penting. Kita harus menjaga kearifan lokal dan identitas bangsa,” katanya dengan tegas.

Didi Ramyadi juga mengingatkan bahwa saat ini tuntutan untuk memahami dan menguasai bahasa asing tidak dapat dianggap remeh. Bahasa asing sangat dibutuhkan dalam banyak aspek kehidupan, dan pengaruhnya pada anak-anak muda, termasuk dalam gaya hidup, berpakaian, dan bahasa, dapat sangat signifikan.

Baca  Sekda Kukar Pimpin Upacara Peringatan Harlah Pancasila, Tekankan Pentingnya Nilai dalam Kehidupan Sehari-hari

Namun, Didi menekankan penting untuk menjaga bahasa daerah dari kemungkinan terkikis dan mengalami kepunahan. Bahasa daerah adalah kekayaan budaya dan kearifan lokal yang harus dilestarikan. Lebih dari sekadar sebagai alat komunikasi, bahasa daerah juga merupakan bagian penting dari identitas bangsa.

Didi Ramyadi menyimpulkan dengan pesan yang kuat, bahwa generasi muda harus bersemangat, rajin, dan tekun dalam mempelajari bahasa daerah dan seni daerah. Mereka adalah penjaga masa depan dan warisan kearifan lokal yang penting bagi daerah ini.

Baca  Potensi Baru, Desa Kersik Lakukan Pengembangan Garam Krosok

“Harapannya FTBI 2023 Kukar sukses membuka peluang bagi anak-anak untuk mencintai dan merawat bahasa daerah mereka, serta mempromosikan keberagaman bahasa dan budaya Indonesia,” pungkasnya. (nfa/adv)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.

Related Articles

Back to top button