Pemdes Loh Sumber Kelola Dana Rp6 Miliar Lebih, Prioritaskan Pemerataan Infrastruktur dan Pembinaan SDM

Editorialkaltim.com – Pemerintah Desa Loh Sumber, Kecamatan Loa Kulu, Kabupaten Kutai Kartanegara, tahun ini menerima alokasi anggaran yang cukup besar, yakni lebih dari Rp6 miliar. Dana tersebut bersumber dari berbagai pos, termasuk Alokasi Dana Desa (ADD), Dana Desa (DD), Bantuan Keuangan Khusus (BKK), serta pendapatan lain seperti Slipka Pajak Daerah dan Bankeu.
Kepala Desa Loh Sumber, Sukirno, mengonfirmasi bahwa dari total dana tersebut, sekitar Rp1 miliar berasal dari ADD dan DD. Sementara sisanya merupakan hasil kolaborasi program dari kabupaten dan sumber pendapatan lainnya. Ia menegaskan bahwa seluruh proses perencanaan hingga pelaporan penggunaan anggaran tetap mengacu pada regulasi yang berlaku.
“Tidak ada ruang untuk bermain-main dalam hal anggaran. Semua harus sesuai aturan. Kita ikuti arahan dari pemerintah demi hasil pembangunan yang optimal,” tegas Sukirno.
Dalam menyusun program, pihaknya memastikan semua rencana pembangunan desa tetap mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kutai Kartanegara. Sinergi antara Pemdes dan Pemkab menurutnya sangat penting agar arah kebijakan pembangunan tidak tumpang tindih dan tetap terfokus pada kebutuhan masyarakat.
“Semua program desa kami tetap harus sinkron dengan RPJMD kabupaten. Ini kunci agar pembangunan bisa merata dan berkelanjutan,” ujarnya.
Terkait realisasi penggunaan anggaran, Sukirno menyebut salah satu prioritas utama tahun ini adalah pemerataan infrastruktur. Desa Loh Sumber memiliki sembilan RT, dan masing-masing akan mendapatkan alokasi pembangunan secara adil.
“Kami tidak ingin ada RT yang tertinggal. Semua harus mendapat bagian pembangunan. Tidak boleh ada diskriminasi,” kata Sukirno.
Selain pembangunan fisik, peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) di tingkat desa juga menjadi fokus. Menurutnya, pelayanan publik yang baik tidak akan tercapai tanpa kapasitas SDM dan kelembagaan yang mumpuni.
“Pelayanan tidak akan maksimal jika perangkatnya belum siap. Jadi pembinaan, pelatihan, dan pemberdayaan lembaga desa sangat penting,” tambahnya.
Ia juga membuka ruang partisipasi seluas-luasnya bagi masyarakat dalam mendukung program-program pemberdayaan desa. “Harapan kami, dana besar ini benar-benar terasa manfaatnya. Ini untuk kemajuan bersama,” tutup Sukirno. (Roro/Adv)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.