Editorialkaltim.com – Pembangunan SMK Peternakan di Kecamatan Tabang, Kutai Kartanegara, dipastikan menjadi proyek strategis untuk memperkuat pendidikan vokasi berbasis potensi lokal. Camat Tabang, Rakhmadani Hidayat, mengungkapkan rencana ini sudah matang dan mendapat dukungan penuh dari berbagai pihak, termasuk PT BN Group.
Lokasi SMK dipilih di Tukung Ritan, Muara Ritan, karena kawasan ini merupakan sentra peternakan dengan lahan luas dan lingkungan yang relevan untuk praktik langsung. Masyarakat setempat juga menggantungkan hidup dari peternakan, sehingga pembelajaran akan terintegrasi dengan kebutuhan industri.
Rakhmadani menyebut ide pembangunan sekolah ini telah digagas oleh Edi Damansyah sejak awal 2000-an. Kini, konsep tersebut diwujudkan dengan target penerimaan siswa pada 2026 atau 2027.
“Peletakan batu pertama sudah dilakukan, dan lahannya seluas 13 hektare siap untuk pembangunan ruang belajar dan fasilitas praktik,” ujarnya.
SMK ini dirancang mengadopsi dua kurikulum utama yang menggabungkan kompetensi teknis dan manajerial. Harapannya, lulusan tidak hanya menguasai keterampilan peternakan, tetapi juga memiliki wawasan bisnis untuk mandiri membuka usaha.
Meski detail anggaran belum final, estimasi biaya berada pada kisaran Rp17–18 miliar. Rakhmadani optimistis investasi ini akan memberikan manfaat jangka panjang bagi pendidikan di Tabang.
Dengan fasilitas yang memadai, SMK Peternakan diharapkan menjadi pusat pembelajaran sekaligus pusat inovasi yang relevan dengan perkembangan IKN, yang mendorong peningkatan permintaan daging.
“Kami ingin sekolah ini menjadi simbol kemajuan pendidikan vokasi yang langsung menjawab tantangan industri peternakan,” tegas Rakhmadani.(ftr/ndi/adv)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya
