PBNU Terjun ke Bisnis Tambang, Gus Yahya: Ini Soal Kebutuhan Mendesak Organisasi
Editorialkaltim.com – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya), secara terbuka memaparkan alasan organisasi yang dipimpinnya itu terjun ke dalam bisnis pertambangan. Dalam konferensi pers yang digelar di Gedung PBNU, Jakarta Pusat, pada Kamis (6/6/2024), Gus Yahya menyatakan NU memerlukan sumber pendanaan yang signifikan untuk menopang operasional organisasi.
“Pertama-tama saya katakan NU nih butuh, apa pun, yang halal yang bisa menjadi sumber revenue untuk pembiayaan organisasi. Karena keadaan di bawah ini memang ya sudah sangat-sangat memerlukan intervensi sesegera mungkin,” jelas Gus Yahya.
Lebih lanjut, beliau menggarisbawahi kebutuhan mendesak untuk mengelola ribuan lembaga pendidikan yang berada di bawah naungan NU, mulai dari pesantren hingga madrasah.
Menurut Gus Yahya, sumber daya yang selama ini diandalkan dari komunitas sudah tidak lagi memadai.
“NU punya pesantren-pesantren yang jumlahnya sampai sekitar 3.000-an pesantren, madrasah, dan sebagainya, yang untuk mengelola itu semua dibutuhkan sumber daya,” ungkapnya.
Kesempatan yang diberikan oleh pemerintah untuk mengelola tambang dianggap sebagai peluang emas oleh Gus Yahya. Pihaknya tidak menyia-nyiakan kesempatan tersebut dan langsung mengajukan izin untuk pengelolaan tambang.
“Maka ketika pemerintah memberi peluang ini membuat kebijakan afirmasi ini kami melihat sebagai peluang dan segera kami tangkap, wong butuh gimana lagi,” tutur Gus Yahya. (ndi)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltim