Nasional

PBNU Solid Dukung Prabowo-Gibran, Gus Yahya: NU Tak Pernah Lepas dari Pemerintah

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf (Foto: PBNU)

Editorialkaltim.com – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya), menyatakan dukungan penuh organisasi tersebut kepada pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka yang akan datang. Gus Yahya menegaskan bahwa PBNU akan selalu mendampingi pemerintahan baru hingga akhir masa jabatannya.

Pernyataan tersebut disampaikan dalam sambutannya pada acara Halalbihalal PBNU yang digelar di Kramat Raya, Jakarta Pusat, pada hari Minggu (28/4/2024).

“Sejak awal kita juga ingin sampaikan bahwa nanti ke depan, Nahdlatul Ulama tidak akan pernah tidak bersama-sama dengan pemerintahan presiden yang akan datang, Pak Prabowo Subianto dan Pak Gibran Rakabuming Raka,” kata Gus Yahya.

Baca  Naik Jabatan, Ajudan Prabowo Mayor Teddy Promosi Jadi Wadan Batalyon

Lebih lanjut, Gus Yahya menyampaikan dukungan tersebut juga didasarkan pada data survei dari berbagai lembaga yang menunjukkan bahwa mayoritas penduduk Indonesia mengidentifikasi diri sebagai bagian dari Nahdlatul Ulama.

“Survei terakhir dari sejumlah lembaga, semuanya menunjukkan hasil yang konsisten bahwa masyarakat Indonesia yang merasa, yang mengklaim dirinya sebagai bagian dari NU ini sudah lebih dari separuh penduduk Indonesia,” ujarnya.

Baca  Rais Aam PBNU: Ada yang Lupa Kalau NU Jaga Jarak dengan Parpol

Gus Yahya juga menyinggung hasil survei dari berbagai lembaga seperti LSI Denny JA, Indikator Politik, dan Litbang Kompas, yang secara keseluruhan menunjukkan angka signifikan.

Menurut Burhanuddin Muhtadi dari Indikator, angka tersebut adalah 51%, sedangkan Litbang Kompas mencatat angka paling optimis sebesar 61%, dan LSI Denny JA mencatat 56,9%.

Kesimpulan ini, menurut Gus Yahya, memperkuat alasan PBNU untuk mendukung pemerintahan Prabowo-Gibran. Dukungan serupa telah diberikan kepada pemerintahan Presiden Joko Widodo.

Baca  Segera Tukarkan, Bank Indonesia Resmi Cabut Uang Logam Rp500 dan Rp1.000 Tahun Emisi 1990an

“Itu sebabnya pengurus besar Nahdlatul Ulama membuat kesimpulan bahwa tidak ada peran yang lebih tepat bagi kepengurusan NU, selain membantu pemerintah untuk memastikan bahwa agenda-agenda pemerintah yang dimaksudkan untuk kemaslahatan rakyat banyak benar-benar sampai kepada rakyat,” tutupnya.(ndi)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker