Pasangan Sudah Ngebet Nikah, Anda Belum Siap? Ini Langkah yang Bisa Diambil
Editorialkaltim.com – Dalam hubungan asmara, tidak semua orang memiliki target yang sama, terutama terkait dengan pernikahan. Tak jarang, perbedaan pandangan ini terjadi antara dua sejoli. Mungkin seseorang masih ingin menikmati masa-masa santai, namun di sisi lain, pasangannya sudah tidak sabar ingin segera menikah.
Perbedaan target pernikahan ini kerap kali menjadi pemicu ketegangan dalam hubungan, bahkan bisa menempatkan keduanya di ambang perpisahan.
Namun, bagaimana seharusnya menghadapi situasi seperti ini? Berikut beberapa tanda bahwa pasangan mungkin sudah sangat ingin menikah dan cara mengatasinya.
Tanda-tanda Pasangan Ingin Cepat Menikah
- Sering Mengaitkan Segala Hal dengan Pernikahan: Jika setiap diskusi atau kegiatan bersama selalu berujung pada topik pernikahan, ini bisa jadi indikasi kuat bahwa mereka sangat menginginkannya.
- Fantasi tentang Pernikahan Ideal: Membicarakan pernikahan ideal adalah normal, namun jika ini terjadi terus-menerus, bisa jadi ini adalah tanda bahwa pasangan tidak sabar ingin melangkah ke pelaminan.
- Langsung Menanyakan Kesiapan: Beberapa orang mungkin tidak menggunakan pendekatan halus atau tanda-tanda tidak langsung. Mereka mungkin akan langsung bertanya kapan seseorang siap untuk menikah.
Cara Menghadapi Pasangan yang Ngebet Nikah
- Beri Jawaban yang Tegas, Tapi Tidak Menyinggung: Meskipun berdua memiliki perbedaan pandangan tentang pernikahan, penting untuk tidak langsung menolaknya tanpa penjelasan yang jelas. Diskusi yang terbuka dan santai dapat membantu kedua pihak memahami satu sama lain lebih baik.
- Minta Waktu dan Pengertian: Menikah bukanlah sesuatu yang bisa dilakukan dengan cepat. Menyampaikan kebutuhan akan waktu untuk persiapan mental dan finansial adalah kunci. Jelaskan bahwa ini bukan hanya untuk hari pernikahan, tetapi juga untuk persiapan hidup bersama setelahnya.
- Pertimbangkan untuk Berpisah Jika Pasangan Tidak Dapat Menunggu: Jika setelah penjelasan yang masuk akal, pasangan tetap mendesak, mungkin ini saatnya untuk mempertimbangkan masa depan hubungan tersebut. Pernikahan harusnya diambil dengan kesepakatan bersama, bukan dengan paksaan.
Perbedaan dalam pandangan tentang pernikahan adalah normal, namun cara mengatasinya memerlukan kebijaksanaan, kesabaran, dan kadang kala keputusan yang sulit. Ingat, kebahagiaan dalam hubungan adalah prioritas utama.(ndi)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.