Nasional

Pasangan Anies-Ahok di Pilkada DKI 2024 Dinilai Berat, Ini Analisis Pengamat

Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, bertemu dengan calon Gubernur DKI, Anies Baswedan, di Balai Kota Jakarta pada 20 April. Pertemuan ini diadakan setelah Anies unggul dalam hitung cepat Pemilihan Gubernur DKI 2017 putaran kedua. Mereka membahas rekonsiliasi antar pendukung untuk menjaga persatuan serta membicarakan program kerja (Foto: Antara/Hafids Mubarak A)

Editorialkaltim.com – Teka-teki kemungkinan Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) berpasangan di Pilkada DKI Jakarta 2024 terus menjadi topik hangat. Pengamat politik, Ujang Komarudin, menyampaikan pandangannya bahwa peluang mereka bersanding masih terbuka, namun diwarnai sejumlah tantangan berat.

Ujang Komarudin, Direktur Eksekutif Indonesia Political Review, mengungkapkan kepada Antara bahwa memang secara politik tidak ada yang tidak mungkin, tetapi ada hal-hal yang membuat kombinasi tersebut sulit terwujud.

“Kalau saya sih bicara politik mungkin, tapi sulit, tapi berat kan gitu,” ujarnya dikutip dari Antara pada Kamis (9/5/2024).

Salah satu tantangan terbesar adalah masa lalu Ahok yang sempat terjerat kasus hukum. Meskipun Ahok dan Anies sama-sama pernah menduduki kursi gubernur DKI Jakarta, catatan masa lalu Ahok terkait tindak pidana penghinaan agama masih melekat.

Baca  Hak Angket DPR, Cak Imin: Parpol Pendukung AMIN Siap Mengajukan

“Walaupun disatukan tetap saja bahwa ada persoalan pidana pada masa lalu, itu kan tidak pernah terhapus. Ada dan itu berdasarkan putusan pengadilan yang inkrah,” kata Ujang.

Di sisi lain, Ujang tidak mempersoalkan jika PDI Perjuangan memutuskan untuk mendiskusikan dan mengusung dua figur tersebut.

Ini terkait dengan kondisi politik terkini di mana PDI Perjuangan mengalami penurunan perolehan kursi di DPRD DKI Jakarta. Pada Pemilu 2024, partai berlambang banteng moncong putih itu kehilangan sekitar 14 kursi atau 13 persen, turun dari 28 kursi atau 26 persen pada tahun 2019.

Baca  Investor Asing Belum Masuk ke IKN, Mahfud MD Sentil Bahlil: Ooh Belum Ada Ya?

Akibat penurunan tersebut, PDI Perjuangan harus berkoalisi dengan partai lain untuk mencapai kuota 7 persen kursi yang diperlukan guna mengusung kandidatnya. Ujang menilai, hal ini bisa menjadi kesempatan untuk membuka dialog antarpartai guna membahas kemungkinan Anies dan Ahok berpasangan, meskipun tantangannya cukup berat.

Sebelumnya, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) sedang melakukan kajian mendalam terhadap beberapa nama yang akan diusung dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2024.

Baca  Jokowi Minta Penerima LPDP Pulang Meski Gaji Tak Sebagus di Luar Negeri

Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto, mengungkapkan partainya masih mencermati sejumlah nama, termasuk dua mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Anies Baswedan.

“Kami masih dalam tahap mencermati berbagai usulan nama yang diajukan oleh Dewan Pimpinan Cabang (DPC) dan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) kami,” ujar Hasto di kantornya di Jalan Teuku Umar Nomor 9, Menteng, Jakarta, Senin (6/5/2024). (ndi)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Back to top button