Negara Penghasil Semangka Terbesar di Dunia
Editorialkaltim.com – Gambar buah semangka merah berbiji kini menjadi perbincangan hangat di media sosial. Tidak hanya itu, semangka ini telah muncul di berbagai unggahan warganet serta demonstrasi pro-Palestina di berbagai negara. Apa yang membuat semangka ini begitu istimewa?
Semangka buah berdaging merah berbiji ini telah diidentifikasi sebagai simbol dukungan yang kuat terhadap Palestina, yang saat ini terus digempur oleh konflik yang melibatkan Israel. Ini adalah bentuk ungkapan solidaritas global dengan warga Palestina yang tengah menghadapi situasi yang sulit.
Semangka telah menjadi simbol ikonik dukungan untuk Palestina, dan alasan di balik hal ini sangat menarik. Semangka bukanlah sekadar buah biasa; buah ini telah tumbuh di Timur Tengah selama berabad-abad, termasuk di tanah Palestina. Dari warnanya, semangka merah ini juga sangat mirip dengan bendera Palestina, yang memiliki warna merah, hitam, putih, dan hijau.
Saat ini, semangka ditanam di hampir semua daerah tropis dan subtropis di seluruh dunia. Beberapa negara yang menjadi produsen utama semangka, seperti Cina, Iran, Turki, India, Brasil, Aljazair, Rusia, dan Uzbekistan, memiliki peran penting dalam memasok semangka ke pasar global.
Delapan Negara Penghasil Semangka Terbesar
Berdasarkan data dari Atlas Big 2022, berikut adalah delapan negara penghasil semangka terbesar di dunia:
- Cina: 63 juta ton
- Iran: 4,1 juta ton
- Turki: 4 juta ton
- India: 2,5 juta ton
- Brasil: 2,2 juta ton
- Aljazair: 2 juta ton
- Rusia: 1,9 juta ton
- Uzbekistan: 1,8 juta ton
Negara-negara ini berperan penting dalam memenuhi permintaan global akan semangka.
Sejarah Simbol Semangka Dukungan untuk Palestina
Penggunaan semangka sebagai simbol Palestina bukanlah hal baru. Simbol ini pertama kali muncul setelah Perang Enam Hari pada tahun 1967, ketika Israel menguasai Tepi Barat dan Gaza, serta mencaplok Yerusalem Timur.
Pada saat itu, pemerintah Israel melarang pengibaran bendera Palestina di depan umum dan menganggapnya sebagai pelanggaran pidana di Gaza dan Tepi Barat. Warga Palestina kemudian mencari cara kreatif untuk menyampaikan pesan solidaritas mereka, dan semangka menjadi salah satu alternatif yang unik.
Semangka digunakan sebagai simbol karena ketika dibelah, buah tersebut memiliki warna yang mencerminkan bendera Palestina, yaitu merah, hitam, putih, dan hijau. Inisiatif ini adalah cara diam-diam untuk menyuarakan dukungan mereka terhadap Palestina di tengah kendala yang dihadapi oleh masyarakat Palestina.
Pemerintah Israel pada akhirnya mencabut larangan penggunaan bendera Palestina pada tahun 1993 sebagai bagian dari Perjanjian Oslo, yang mencakup pengakuan timbal balik antara Israel dan Organisasi Pembebasan Palestina. Ini adalah perjanjian pertama yang mencoba menyelesaikan konflik Israel-Palestina yang telah berlangsung selama beberapa dekade.
Penggunaan semangka sebagai simbol kebebasan Palestina kembali muncul pada tahun 2021. Hal ini terkait dengan keputusan pengadilan Israel yang akan mengusir keluarga Palestina dari lingkungan Sheikh Jarrah di Yerusalem Timur untuk memberikan tempat bagi pemukim. (ndi)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.