KaltimKukar

Musisi Muda Asal Kukar, Mansyah Raih Juara Borneo Music Festival 2025

Musisi muda asal Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Mansyah (Foto: Humas )

Editorialkaltim.com – Musisi muda asal Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Mansyah, kembali mengharumkan nama daerah. Ia berhasil meraih Juara II kategori umum dalam ajang Borneo Music Festival 2025 yang digelar Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kalimantan Timur pada 22–25 Oktober 2025 di Samarinda.

Kemenangan ini menjadi momen istimewa bagi Mansyah yang tampil membawakan dua lagu, yakni “Pesona Sederhana” milik Rony Parulian dan karya ciptaannya sendiri berjudul “Jangan Lagi” yang dirilis pada 2020.

“Saya sangat bersyukur kepada Allah karena masih diberi kesempatan untuk berkarya dan bisa membawa nama Kutai Kartanegara di ajang provinsi,” ujar Mansyah, Rabu (29/10/2025).

Ia mengaku sempat dilanda rasa gugup menunggu pengumuman hasil yang dilakukan secara daring.

“Rasanya deg-degan banget setelah menunggu seharian. Begitu nama saya muncul sebagai juara dua, saya langsung bahagia dan lega. Ini menambah kepercayaan diri saya untuk terus berkarya,” katanya.

Baca  Bupati Kukar Optimis Pustu Baru Tingkatkan Layanan Kesehatan di Kembang Janggut

Dalam persiapannya, Mansyah hanya memiliki waktu sekitar satu minggu untuk berlatih dan menyiapkan penampilan terbaik. Tantangan terbesarnya, kata dia, adalah menemukan teknik bernyanyi yang sesuai agar tampilannya tetap alami namun tetap berkesan.

“Saya ingin lagu saya terdengar enak dan tidak berlebihan dalam teknik. Itu jadi fokus saya,” ujarnya.

Menariknya, Mansyah memilih menghadirkan unsur lokal dengan membawakan “Jangan Lagi” dalam versi bahasa Kutai. Ia ingin memperkenalkan identitas daerah di panggung provinsi.

“Saya ingin menonjolkan ciri khas daerah sekaligus memperkenalkan karya orisinal dari tanah Borneo, sesuai semangat Borneo Music Festival,” jelasnya.

Baca  PPNI Paser Gelar Workshop Komunikasi Efektif, Siapkan Perawat Hadapi Era Digital

Menurut Mansyah, kemenangan bukan semata soal teknik vokal atau lagu populer, melainkan tentang keberanian menampilkan jati diri dan orisinalitas karya.

“Juara satu memang membawakan lagu Sam Smith dan Lesung Pipi dari Raim Laode, tapi saya percaya diri dengan karya sendiri. Saya ingin menunjukkan bahwa musisi Kukar juga bisa mencipta, bukan sekadar membawakan lagu orang lain,” tegasnya.

Ia menilai saat ini adalah momentum tepat bagi para musisi muda Kukar untuk berani melahirkan karya orisinal.

“Sekarang bukan zamannya cover-cover-an lagi. Kita sudah masuk era pengkaryaan, apalagi sistem royalti di Indonesia sudah membaik. Jadi ayo terus buat karya sendiri,” ungkapnya penuh semangat.

Mansyah juga mengapresiasi dukungan pemerintah daerah yang terus memberi ruang bagi musisi lokal untuk berkembang. Ia bahkan telah bersilaturahmi dengan Wakil Bupati Kukar, Dispora Kukar, Ketua DPRD, serta sejumlah budayawan dan musisi senior di Kukar.

Baca  Program Digitalisasi Pelayanan Publik Kukar Raih Apresiasi Nasional

“Saya juga minta restu karena bulan November nanti saya akan ke Jakarta mewakili Kutai Kartanegara dan Kalimantan Timur dalam Festival Nyanyian Anak Negeri 2025,” ujarnya.

Menutup keterangannya, Mansyah menyampaikan komitmennya untuk terus berkarya dan menargetkan produksi serta perilisan karya baru pada 2026, sebagai langkah menuju karier profesional di industri musik nasional.

“Tahun ini saya kembali dengan semangat baru dan keyakinan kuat untuk membawa karya Kukar ke panggung nasional,” tutupnya.(ftr/ndi)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.

Related Articles

Back to top button