MUI Kaltim dan Pusdima Unmul Sukses Gelar Seminar Peradaban dan Pemikiran Islam

Editorialkaltim.com – Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kalimantan Timur (Kaltim) bekerja sama dengan Pusat Studi Islam Mahasiswa (Pusdima) Universitas Mulawarman (Unmul) sukses menggelar Seminar Peradaban dan Pemikiran Islam. Acara ini menghadirkan dua narasumber yang merupakan alumni Program Kaderisasi Ulama (PKU) Universitas Darussalam (UNIDA) Gontor angkatan 18 secara nasional dan angkatan 8 untuk Kaltim. Seminar berlangsung di Ruang Perpustakaan Unmul lantai 3, Kamis (20/02/2025).
Dalam seminar tersebut, pemateri pertama, Jumadin membawakan materi berjudul Etika Politik Islam dalam Menghadapi Nepotisme. Sementara itu pemateri kedua, Ayu Fitriana Rizki membahas Pertambangan dan Problem Konsep Keadilan dalam Teori Liberal: Mendudukkan Kembali Makna Keadilan Berdasarkan Worldview Islam.
Pembina Pusdima Unmul, Fahrizal Adnan, dalam sambutannya menekankan pentingnya seminar tersebut dalam meningkatkan pemahaman mahasiswa terkait perang pemikiran di era modern.
“Kita harus menjadi Muslim yang memahami Islam secara utuh dan mampu mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Setiap kegiatan kemahasiswaan di Unmul harus mempertimbangkan kebijakan yang berbanding lurus dengan output maupun outcome yang dihasilkan. Kegiatan seperti ini perlu diperkuat dan disukseskan karena pemikiran Islam harus menjadi nafas utama dalam kehidupan akademik dan sosial mahasiswa,” ujar Fahrizal.
Ia juga mendorong adanya kolaborasi lebih luas ke depan, baik dengan pejabat mahasiswa maupun berbagai stakeholder terkait, agar kajian pemikiran Islam semakin berkembang dan dapat menjawab tantangan zaman.
Sementara itu, Sekretaris Komisi Pendidikan dan Kaderisasi MUI Kaltim, Bahrani, yang turut hadir dalam acara ini menyampaikan salam dari MUI Kaltim serta harapannya agar acara ini berjalan lancar.
“Pendidikan kader ulama yang dilaksanakan MUI sudah berlangsung selama delapan angkatan. Sejak tahun 2016, PKU Kaltim mulai ikut serta, dan hingga kini jumlah alumninya telah mencapai lebih dari 230 orang dari angkatan 1 hingga 8. Program ini kami jalankan bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Kaltim, dengan proses pendidikan berlangsung di Gontor. Kami menjembatani kedua belah pihak dalam mencetak kader ulama yang memiliki wawasan luas untuk merespons tantangan pemikiran Islam,” jelas Bahrani.
Ia juga menyinggung bahwa hingga saat ini belum ada informasi resmi mengenai pembiayaan program ini dari pemerintah provinsi. Jika ada anggaran yang dialokasikan, MUI Kaltim akan segera menyampaikannya kepada masyarakat.
“Salah satu syarat utama untuk mengikuti PKU adalah memiliki gelar S1. Namun, mahasiswa semester akhir yang tidak memiliki jadwal kuliah juga diperbolehkan mendaftar. Selain itu, peserta harus memiliki KTP Kaltim agar dapat memenuhi persyaratan beasiswa yang disediakan oleh Pemprov Kaltim,” tambahnya.
Seminar yang diselenggarakan kali ini merupakan bagian dari upaya akademik dalam membahas pemikiran Islam yang relevan dengan tantangan zaman, khususnya dalam merespons isu-isu seperti pluralisme, liberalisme, dan sekularisme dalam agama.(adr)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.