
Editorialkaltim.com – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kaltim, Darlis Pattalongi, mengingatkan seluruh pihak sekolah menjadikan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) sebagai momentum edukasi yang mengutamakan nuansa akademis, bukan sebagai ruang bagi praktik perpeloncoan. Menurutnya, terlepas dari penambahan durasi MPLS menjadi lima hari, esensi kegiatan tersebut harus tetap berfokus pada pembekalan siswa untuk memasuki dunia pendidikan secara matang dan bermartabat.
“Terlepas dari penambahan harinya atau tidak, ditambah atau tidak, tetap tidak boleh ada kegiatan-kegiatan perpeloncoan. MPLS itu harus betul-betul bernuansa akademis, itu yang harus penuh di dalam kegiatan itu,” tegasnya, Selasa (15/7/2025).
Lebih lanjut, ia menekankan MPLS harus menjadi ruang pengenalan sekolah, pembentukan karakter positif, serta kesiapan siswa dalam menghadapi proses belajar-mengajar. MPLS jangan sampai menjadi tempat berlangsungnya praktik-praktik yang mencederai nilai pendidikan.
“Praktik-praktik feodal harus dihilangkan. Sudah tidak zamannya lagi ada perpeloncoan. Ini era modern, masa kita masih lakukan hal-hal yang bertentangan seperti itu?” ujarnya.
Ia berharap sekolah dapat menyusun rangkaian MPLS secara bijak, edukatif, dan membangun. Ia menegaskan pentingnya pengawasan dari pihak sekolah dan dinas pendidikan agar kegiatan MPLS benar-benar mendukung tujuan pendidikan yang berkarakter dan berkualitas.
“Tujuan MPLS itu jelas, agar siswa lebih matang mengikuti kegiatan belajar. Maka segala bentuk kegiatan yang tidak relevan dengan itu, apalagi yang bersifat menekan atau merendahkan, harus dihentikan,” pungkasnya. (adr/ndi)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.