gratispoll
Kukar

Minim Tenaga Medis, Pemdes Margahayu Harap Program ‘Satu Desa, Satu Dokter’ Segera Terwujud

EditorialKaltim.com — Pemerintah Desa Margahayu, Kecamatan Loa Kulu, Kutai Kartanegara, mengungkapkan bahwa pelayanan kesehatan dasar di wilayahnya masih menghadapi kendala serius akibat terbatasnya tenaga medis yang aktif bertugas.

Kepala Desa Margahayu, Rusdi, menyatakan bahwa meskipun pihaknya telah mengalokasikan anggaran untuk insentif dua bidan dan satu perawat, kondisi di lapangan belum optimal.

“Kami sudah berikan insentif kepada dua bidan dan satu perawat. Tapi yang menjadi kendala, ada bidan atau perawat yang digaji oleh Dinas Kesehatan, namun tidak ditempatkan di desa,” ujar Rusdi.

Baca  Kamu Wajib Tau! 7 Minuman yang Dilarang untuk Penderita Diabetes

Ia menjelaskan, bangunan Puskesmas Pembantu (Pusban) yang dimiliki desa kini tidak berfungsi maksimal lantaran kekosongan tenaga kesehatan. Menurutnya, sejak bidan yang bertugas dipindahkan, perawat yang tersisa juga tidak lagi aktif memberikan layanan.

“Kalau dilihat dari fungsinya, bangunan itu adalah Pusban, bukan Polindes. Artinya, dari dinas mestinya menugaskan tenaga kesehatan di situ. Tapi sejak bidannya pindah tugas, sudah satu tahun ini perawatnya juga tidak aktif,” jelasnya.

Baca  6 Pjs Bupati dan Wali Kota di Kaltim Resmi Dikukuhkan Penjabat Gubernur

Dalam kondisi tersebut, pelayanan kesehatan hanya mengandalkan bidan desa yang diangkat melalui Surat Keputusan Kepala Desa.

Rusdi menekankan pentingnya keberadaan tenaga medis untuk menjamin layanan kesehatan dasar bagi lebih dari seribu warga yang bermukim di Margahayu. Ia pun mendorong agar program “Satu Desa, Satu Dokter” dapat segera direalisasikan.

“Kalau program itu berjalan, sangat membantu masyarakat desa. Karena pelayanan dasar di bidang kesehatan sangat penting dan dibutuhkan,” tegasnya.

Baca  Sumber Sari Kukar Tancap Gas Jadi Lumbung Pangan, Ratusan Ton Gabah Diproduksi Setiap Musim

Meski menghadapi keterbatasan personel, Rusdi menyebut bahwa sebagian fasilitas kesehatan seperti alat medis sudah tersedia melalui anggaran dana desa yang dikelola tim bidan.

“Alhamdulillah, untuk alat-alat kesehatan sudah dianggarkan melalui program desa. Tapi kalau obat-obatan, masih dibantu oleh Prisma Sehat,” tambahnya.

Ia berharap ke depan, kolaborasi dengan dinas terkait dapat diperkuat agar pelayanan kesehatan di Margahayu berjalan optimal dan merata bagi seluruh lapisan masyarakat. (Adv/Roro)

Related Articles

Back to top button