Menutup Lembaran Pendidikan: Cerita di Balik Lepas Kenang Santri Pondok Pesantren Mus’ab Bin Umair
Editorialkaltim.com – Begitu pagi menjelang di Desa Kersik, Kec. Marang Kayu, Kutai Kartanegara, sekelompok santri Pondok Pesantren Mus’ab Bin Umair mulai berkerumun. Pada 4 Juni 2023 bukanlah hari biasa bagi mereka. Ini adalah hari di mana mereka mengakhiri lembaran pendidikan di pesantren. Hari di mana mereka mengucapkan selamat tinggal kepada masa-masa indah yang telah mereka habiskan bersama.
Sejak pukul 08.30 WIB, ruangan di Gedung BPU, RT 01 Desa Kersik, mulai dipenuhi oleh berbagai pihak. Pimpinan pesantren, para guru, karyawan, wali santri, sampai kepala desa, kepala sekolah, aparat keamanan, serta tokoh masyarakat dan agama hadir untuk merayakan suksesnya generasi baru ini. Mereka hadir sebagai saksi atas pencapaian 50 santri kelas 9 yang berhasil melewati proses belajar mengajar.
“Lepas Kenang ini bukan sekadar ritual perpisahan, melainkan momen penutup yang menghargai setiap perjuangan santri selama berada di sini,” ujar Ustaz Burhan, Pimpinan Pondok Pesantren Mus’ab Bin Umair.
Dia menegaskan, acara ini sekaligus menjadi ajang nostalgia, memori kebersamaan yang telah terjalin erat antara santri, orang tua, guru, dan staf pesantren.
Perasaan haru, bangga, dan gembira berbaur menjadi satu ketika acara dimulai. Sambutan hangat dari yayasan, pimpinan pesantren, dan kepala desa menjadi pembuka. Lalu dilanjutkan dengan seremoni wisuda yang diisi dengan kebahagiaan dan senyuman. Hiburan dalam bentuk drama dan nasyid turut menambah meriahnya suasana, seakan melukiskan pesan-pesan mendalam dari santri kelas 9 dalam bentuk kreatif.
Saat sambutan dari wali santri, suara gemetar dan mata berkaca-kaca tak terelakkan. Dalam suara mereka, terdengar ungkapan rasa syukur, harapan, dan doa. Begitu pula saat sambutan perpisahan dari kelas 9 dan perwakilan adik kelas, seolah mengekspresikan perasaan mereka yang mendalam dalam kata-kata.
Melalui doa yang dipanjatkan, acara Lepas Kenang ini ditutup. Menurut Ustaz Burhan, acara berlangsung sukses dan lancar meski ada beberapa hal yang perlu diperbaiki.
“Meski ada kekurangan, namun secara umum berjalan dengan lancar,” ucapnya. Cuaca cerah yang menyertai acara tersebut seakan menjadi simbolis keceriaan dan harapan yang dituangkan dalam acara tersebut.
Dalam setiap akhir, selalu ada awal yang baru. Demikian pula dengan santri Pondok Pesantren Mus’ab Bin Umair. (ads/nfa)