Menteri Karding Kejar Target Kirimkan 425 Ribu Pekerja Migran Tahun Ini
Editorialkaltim.com – Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia/Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Abdul Kadir Karding mengumumkan target pengiriman pekerja migran Indonesia (PMI) sebanyak 425 ribu orang untuk tahun 2025. Angka ini meningkat signifikan dari pencapaian tahun lalu yang tercatat sebanyak 297 ribu PMI.
Dalam konferensi pers yang diadakan di Gedung BP2MI, Pancoran Timur, Jakarta Selatan, Senin (6/1/2024), Karding menyampaikan kebutuhan pasar global terhadap PMI mencapai 1,35 juta orang, namun berbagai faktor, termasuk keterbatasan skill, masih menghambat pencapaian jumlah tersebut.
“Pengiriman 425 ribu pekerja migran ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 0,52 persen dan menyumbang devisa lebih dari Rp300 triliun,” jelas Karding.
Optimisme Karding terhadap pencapaian target ini didukung oleh alokasi anggaran yang disetujui oleh Presiden Prabowo Subianto sebesar Rp45 triliun untuk kementeriannya.
Anggaran ini rencananya akan disalurkan dalam tiga tahap, masing-masing Rp15 triliun, yang akan digunakan untuk berbagai program pendukung PMI, termasuk pinjaman bunga sangat rendah dan biaya keberangkatan serta pelatihan calon PMI.
Menurut Karding, tantangan utama yang dihadapi PMI adalah akses terhadap pembiayaan, yang meliputi biaya kebudayaan untuk keberangkatan dan pelatihan.
“Kami ingin mengatasi masalah ini agar lebih banyak pekerja migran kita yang dapat berangkat dan mendapatkan peluang yang lebih baik di luar negeri,” tambahnya.
Sementara itu, Wakil Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia, Dzulfikar Ahmad Tawalla, dalam konferensi pers Refleksi Akhir Tahun Capaian 2024, juga menyampaikan bahwa target pengiriman PMI di tahun 2025 mengalami peningkatan sebesar 45% dari tahun 2024.
Dzulfikar menambahkan bahwa penurunan penempatan PMI pada tahun 2024 terjadi akibat penutupan tenaga kerja asing di Malaysia untuk sektor manufaktur, konstruksi, dan perladangan pada Maret hingga Mei.
“Malaysia menjadi tujuan ketiga terbanyak penempatan PMI dengan total 50.917 layanan, namun dengan kebijakan baru dan dukungan anggaran yang ada, kami yakin bisa memenuhi target tahun depan,” tutup Dzulfikar.(ndi)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.