gratispoll
Nasional

Menkeu Purbaya Ungkap Serapan Rp 200 Triliun di Bank BUMN, BTN yang Terendah

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa (Foto: B-Universe)

Editorialkaltim.com – Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengungkapkan perkembangan penyaluran dana pemerintah sebesar Rp 200 triliun yang ditempatkan di lima bank milik negara (Bank BUMN). Dari total dana jumbo tersebut, hingga awal Oktober 2025 telah terserap Rp 112,4 triliun dalam bentuk kredit kepada masyarakat. Namun, di antara bank penerima, BTN menjadi yang paling rendah tingkat penyerapan dananya.

Dalam paparannya di Investor Daily Summit 2025 di Jakarta Convention Center (JCC), Kamis (9/10/2025), Purbaya memaparkan rincian serapan masing-masing bank. Bank Mandiri, BRI, dan BNI menjadi tiga penyalur terbesar, sedangkan BTN tertinggal jauh di bawah.

“Waktu saya ke Mandiri saya tanya, berapa pertumbuhan kredit Anda sekarang? Sebelumnya 8%, begitu saya diinject, naik 11%. Dia tanya ke saya, boleh nggak saya kasih uang itu ke properti dan otomotif. Saya bilang boleh aja, nggak ada urusan, yang penting jangan beli dolar ya,” ujar Purbaya, dikutip dari YouTube BeritaSatu.

Baca  Geser Hasyim Asy'ari Usai Skandal Asusila, Mochammad Afifuddin Dipilih sebagai Ketua KPU

Berdasarkan data Kementerian Keuangan, Bank Mandiri mendapatkan Rp 55 triliun dan telah menyalurkan Rp 40,6 triliun atau sekitar 74%. BRI juga memperoleh Rp 55 triliun dengan realisasi Rp 33,9 triliun atau 62%. Sedangkan BNI mencatat penyerapan Rp 27,6 triliun dari alokasi Rp 55 triliun, setara 50%.

Sementara itu, BTN menjadi bank dengan serapan terendah. Dari total Rp 25 triliun dana pemerintah yang disalurkan, baru terealisasi Rp 4,8 triliun atau sekitar 19%. Bank Syariah Indonesia (BSI) menyalurkan Rp 5,5 triliun dari Rp 10 triliun, dengan progres 55,5%.

Baca  Purbaya Warning Bank BUMN Soal Dana 200 T, Kalau Beli Dolar Saya Sikat!

Melihat rendahnya serapan BTN, Purbaya mengaku mempertimbangkan untuk menarik sebagian dana yang telah diberikan.

“Saya perkirakan dia paling bisa serap Rp 10 triliun sampai akhir tahun,” kata Purbaya.

Ia menegaskan, jika sampai akhir tahun tidak ada percepatan penyaluran kredit, dana pemerintah sebesar Rp 15 triliun akan dialihkan ke bank lain. “Saya akan pindahkan Rp 15 triliun ke bank yang lain, kecuali besok dia menghadap saya, dia bilang dia sanggup,” ujarnya.

Selain menyoroti tingkat penyaluran, Purbaya juga mengingatkan agar seluruh bank penerima dana tidak menggunakan uang pemerintah tersebut untuk membeli dolar AS.

Baca  Imbas PPN Naik, Pekerja Gajinya hingga Rp 10 Juta Bebas PPh pada 2025

“Kalau beli dolar AS saya sikat. Saya juga penguasa Danantara, bisa nyikat,” tegasnya.

Sebagai informasi, penempatan dana pemerintah ke Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) diatur dalam Keputusan Menteri Keuangan (KMK) Nomor 276 Tahun 2025. Dana senilai Rp 200 triliun tersebut dibagikan ke lima bank, masing-masing BRI Rp 55 triliun, BNI Rp 55 triliun, Bank Mandiri Rp 55 triliun, BTN Rp 25 triliun, dan BSI Rp 10 triliun.(ndi)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.

Related Articles

Back to top button