Opini

Menakar Komitmen Pembangunan Berkelanjutan di Kaltim, Visi dan Misi Calon Pemimpin dalam Bingkai SDGs

Oleh: Tengku Imam Syarifuddin – Masyarakat Sipil

Tengku Imam Syarifuddin – Masyarakat Sipil (Foto: Dok Tengku)

Editorialkaltim.com – Hampir genap seminggu yang lalu, Komisi Pemilihan Umum Kalimantan Timur telah menyelenggarakan salah satu tahapan dalam Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Timur yaitu Debat Publik pertama. Pada Debat Publik pertama ini mengusung tema besar yaitu Penguatan Pondasi Pembangunan dan Kesejahteraan Masyarakat.

Pada sesi pertama masing-masing pasangan calon di persilahkan untuk memaparkan Visi, Misi, dan Program unggulan masing-masing, Pasangan calon pertama disampaikan oleh Hadi Muliyadi sedangkan pasangan calon kedua disampaikan oleh Rudi Mas’ud. Penulis melihat bahwa kedua pasangan calong menggunakan kerangaka berfikir Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) dalam menyusun Visi, Misi maupun Program Unggulan.

Melihat konteks global hari ini, idealnya para calon eksekutif Kalimantan Timur memiliki kerangaka berfikir bahwa pembangunan harus berpondasi pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). SDGs menawarkan kerangka yang komprehensif untuk memajukan pembangunan ekonomi, sosial, dan pelestarian lingkungan secara terpadu, khususnya di Kaltim yang dihadapkan pada tantangan besar seperti dampak lingkungan dari industri ekstraktif, kesenjangan ekonomi, dan kebutuhan akan pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan.

Oleh karenanya tulisan ini akan mencoba menelaah Visi, Misi maupun Program Unggulan kedua pasangan calon menggunakan kerangka berfikir SDGs. Sumber data yang digunakan adalah naskah Visi dan Misi kedua pasangan calon.

Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs)

Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) atau dalam bahas Indonesia disebut Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) adalah serangkaian 17 tujuan global yang disepakati oleh negara-negara anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dalam Sidang Umum PBB pada tahun 2015. SDGs menggantikan dan memperluas cakupan dari tujuan sebelumnya, yaitu Millennium Development Goals (MDGs) yang berlangsung dari tahun 2000 hingga 2015.

SDGs bertujuan untuk mengatasi tantangan-tantangan global yang berkaitan dengan kemiskinan, ketidaksetaraan, perubahan iklim, degradasi lingkungan, perdamaian, dan keadilan. Rangkaian tujuan ini menjadi panduan bagi negara-negara dalam menetapkan kebijakan dan inisiatif pembangunan yang berkelanjutan hingga tahun 2030.

Tujuan- tujuan tersebut terdiri dari Tanpa Kemiskinan, Tanpa Kelaparan, Kehidupan Sehat dan Sejahtera, Pendidikan Berkualitas, Kesetaraan Gender, Air Bersih dan Sanitasi Layak, Energi Bersih dan Terjangkau, Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, Industri, Inovasi dan Infrastruktur, Berkurangnya Kesenjangan, Kota dan Permukiman yang Berkelanjutan, Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab, Penanganan Perubahan Iklim, Ekosistem Lautan, Ekosistem Daratan, Perdamaian, Keadilan dan Kelembagaan yang Tangguh dan Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

SDGs memiliki tiga pilar utama, yaitu pembangunan ekonomi, kesetaraan sosial, dan pelestarian lingkungan, yang diharapkan dapat dilaksanakan secara bersamaan dan holistik untuk mencapai kesejahteraan masyarakat dunia secara berkelanjutan.

Wacana SDGs pada Visi, Misi maupun Program Unggulan Isran-Hadi

Visi Kaltim Berdaulat Untuk Semua menitikberatkan pada peningkatan ekonomi inklusif dan berkelanjutan. Hal ini sejalan dengan SDGs 1 Tanpa Kemiskinan dan SDGs 8 Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi. Komitmen pasangan calon Isran-Hadi untuk mengurangi tingkat kemiskinan dan penciptaan lapangan pekerjaan baru di berbagai sektor memperlihatkan usaha untuk menciptakan ekonomi yang lebih merata dan inklusif.

Inisiatif untuk mendukung perkembangan ekonomi berbasis komunitas, dukungan serius kepada UMKM, hingga peningkatan nilai tambah melalui industri hilirisasi memberikan imajinasi  pembaangunan ekonomi yang berusaha untuk mengakomodir semua kelompok masyarakat. Hal ini memberikan narasi pada perkuatan ketahanan ekonomi Kalimantan Timur di masa depan.

Selanjutnya dibidang Pendidikan pasangan calon Isran-Hadi mengedepankan program Beasiswa Kaltim Tuntas sebagaiupaya untuk mencapai SDGs 4 terkait Pendidikan Berkualitas. Beasiswa Kaltim Tuntas dirancang untuk memastikan akses Pendidikan untuk seluruh masyarakat Kalimantan Timur, terutama masyarakat yang yang memiliki latar belakang ekonomi terbatas.

Baca  Milad ke 25 Tahun: Dedikasi KAMMI Rawat Kedaulatan Kaltimtara

Penulis melihat program ini ditujukan untuk mempersiapkan SDM yang kompeten dan siap bersaing secara global. Hal ini juga ditunjang dengan program peningkatan produktivitas dan daya saing tenaga kerja melalui pelatihan, sertifikasi dan pendidikan vokasi. Ini akan memberikan sebuah kebijakan yang berkesinambunganan dan juga akan berimplikasi kepada angka harapan hidup masyarakat serta membangun masyarakat yang berdaya saing tinggi serta mampu mendukung Pertumbuhan Ekonomi berkelanjutan di Kalimantan Timur.

Salain Pendidikan, aspek kesehatan dan kesejahteraan (SDGs 4) juga menjadi perhatian pasangan calon Isran-Hadi. Hal ini di terjemahkan melalui program pembangunan infrastruktur kesehatan dan peningkatan kualitas layanan kesehatan yang tersebar di berbagai wilayah Kalimantan Timur.

Upaya untuk mengurangi kesenjangan dalam akses terhadap layanan kesehatan ditunjukkan dengan penyediaan layanan kesehatan berkualitas tinggi dan pemerataan tenaga medis ke daerah pedesaan. Inisiatif peningkatan layanan kesehatan juga bertujuan untuk menurunkan prevalensi stunting, yang masih menjadi masalah di pedalaman Kalimantan Timur.  

Angka prevelensi stunting di Kalimantan Timur jika merujuk pada Buklet Potret Indikator SDGs Provinsi Kalimantan Timur 2022/2023 yang diterbitkan oleh Badan Pusat Statistik Kalimantan Timur diangka 23,90% pada tahun 2022. Angka ini masih diatas rata-rata nasional yang ada diangka 21,60%.

Wacana pengelolaan lingkungan dan pertumbuhan iklim Kalimantan Timur juga tidak luput menjadi perhatian pasangan calon Isran-Hadi. Hal ini tercermin dalam beberapa program prioritas Isran-Hadi seperti peningkatkan kontribusi industri pengolahan berbasis sumberdaya terbarukan melalui pengembangan pusat-pusat aglomerasi ekonomi daerah, optimalisasi pemanfaatan dan pengelolaan hutan berkelanjutan dalam mendukung peningkatan perekonomian daerah yang berwawasan lingkungan, peningkatkan produksi dan produktivitas perkebunan dengan prinsip pembangunan berkelanjutan, serta memperkuat armada perikanan tangkap dan merevitalisasi budidaya perikanan berbasis kawasan baik di perairan umum daratan dan laut.

Hal ini memcerminkan Upaya untuk memnuhi SDGs 13 Aksi Iklim, SDGs 14 Ekosistem Laut serta SDGs 15 Ekosistem Darat. Hal ini sudah terlihat pada masa kepemimpinan sebelumnya seperti penerapan program insentif karbon. Program tersebut dapat menunjang proses pelestarian hutan, terutama hutan-hutan lindung yang ada di Kalimantan Timur. Mengingat Kalimantan Timur merupakan merupakan pusat bagi ekosistem hutan dan laut yang memiliki kekayaan biodiversitas. Komitmen pembangunan berkelanjutan dan berwawasan lingkungan akan meminimalisir dampak negatif aktifitas industri ekstraktif di Kalimantan Timur.

Dalam aspek tata Kelola kelembagaan pemerintahan, pasangan calon Isran-Hadi memiliki komitmen untuk menciptakan reformasi birokrasi, peningkatan pelayanan public melalui digitalisasi serta memperkuat ASN yang profesional dan berintegritas serta memiliki kapasitas kepemimpinan yang berorientasi digital.

Komitmen-komitmen tersebut mencerminkan SDGs 16 Perdamaian, keadilan, dan Kelembagaan yang kuat. Dengan berfokus pada peningkatan akuntabilitas, transparansi, dan pelayanan berbasis digital, pemerintah bertujuan untuk membangun sistem yang responsif terhadap kebutuhan masyarakat. Upaya reformasi birokrasi ini diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan publik dan membangun pemerintahan yang lebih efisien.

Wacana SDGs pada Visi, Misi maupun Program Unggulan Rudy-Seno

Kaltim Sukses Menuju Generasi Emas  merupakan Visi yang di gaungkan oleh pasangan calon Rudy-Seno yang menitikberatkan pada pengembangan sumberdaya manusia, pembangunan ekonomi, peningkatan Infrastruktur, tata Kelola pemerintahan, serta pelestaruan budaya dan lingkungan

Pertama, pasangan caloan Rudy-Seno berkomitmen untuk membangun sumbrdaya manusia masyarakat Kalimantan Timur yang unggul dan Sejahtera melalui Pendidikan gratis hingga Doktoral, komitmen wajib belajar 13 Tahun, serta peningkatan kesejahteraan tenaga pendidik merupakan langkah strategis untuk memastikan akses pendidikan yang merata dan berkualitas. Selain itu komitmen untuk mencetak anak-anak Kalimantan Timur untuk mengases Pendidikan dokter hingga dokter spesialis sehingga mampu memenuhi kebutuhan dokter di Kalimantan Timur.

Baca  Kiprah MKMK dan Menjadikan Dewan Pers Bukan Super Bodi

Selain itu pasangan Rudy-Seno menargetkan peningkatan layanan kesehatan dengan memperluas fasilitas dan meningkatkan tenaga kesehatan di Kaltim, yang juga mencakup upaya penurunan stunting dan eliminasi penyakit menular untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan. Hal ini merupakan upaya untuk mengakomodir SDGs 4 Pendidikan Berkualitas serta SDGs 4 Kesehatan dan Kesejahteraan.

Terkait dengan pembangunan ekonomi yang inklusif dan berbasis industrialisasi komoditas unggulan daerah, visi ini mendukung SDG 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi) serta SDG 9 (Industri, Inovasi, dan Infrastruktur).

Pasangan Rudy-Seno berencana mengembangkan kawasan industri, mempercepat hilirisasi produk, serta mendukung industri hijau dan berkelanjutan. Melalui industrialisasi yang mendorong peningkatan nilai tambah produk daerah, program ini diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja baru yang layak serta meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat Kaltim secara menyeluruh, dengan mengoptimalkan komoditas unggulan Kaltim seperti pertanian, peternakan, dan pariwisata berbasis ekowisata.

Pembangunan infrastruktur menjadi prioritas untuk mendukung Pertumbuhan Ekonomi dan pelayanan publik yang lebih baik, sejalan dengan SDG 11 (Kota dan Komunitas Berkelanjutan). Rencana untuk menyediakan akses jalan yang mantap di seluruh wilayah, perumahan rakyat berkualitas, serta infrastruktur dasar seperti transportasi, air bersih, dan sanitasi yang inklusif menunjukkan upaya dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

Program ini juga berupaya mendorong pemerataan pembangunan dengan memperhatikan wilayah pedalaman, perbatasan, dan kawasan pesisir, sehingga tidak ada wilayah di Kaltim yang tertinggal dalam akses infrastruktur dasar dan kesempatan ekonomi​.

Keempat, komitmen pasangan Rudy-Seno terhadap tata kelola pemerintahan yang baik dan berintegritas mendukung SDG 16 (Perdamaian, Keadilan, dan Kelembagaan yang Kuat). Dengan mendorong digitalisasi layanan, sistem merit, serta transparansi dalam manajemen pemerintahan, visi ini bertujuan meningkatkan efisiensi birokrasi serta pelayanan publik di Kaltim.

Pelibatan masyarakat dalam pembangunan serta pengawasan yang baik terhadap pelaksanaan program diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan publik terhadap pemerintah daerah dan membangun tata kelola yang lebih responsif dan transparan.

Terkait pelestarian lingkungan, pasangan ini menempatkan pembangunan berwawasan lingkungan sebagai prioritas, yang sejalan dengan SDG 13 (Aksi Iklim) dan SDG 15 (Ekosistem Darat). Program yang mencakup restorasi lahan bekas tambang, perlindungan hutan dan lahan gambut, serta rehabilitasi lingkungan pasca-tambang menunjukkan perhatian pada kelestarian alam. Dengan langkah ini, mereka berupaya menjaga keanekaragaman hayati di Kaltim dan meminimalkan dampak negatif dari kegiatan industri terhadap lingkungan hidup. Rencana mitigasi bencana dan tata ruang yang berwawasan lingkungan juga memperlihatkan pendekatan pembangunan yang berkelanjutan untuk Kaltim di masa depan​.

Paradoks Wacana SDGs Kedua Pasangan Calon

Secara kontekstual kedua pasangan calon telah berupaya mengakomodir proses SDGs dalam visi, misi maupun Program unggulan masing-masing. Namun penulis melihat terdapat beberapa hal-hal krusila yang tidak tersentuh oleh kedua pasangan calon. Salah satunya adalah terkait dengan SDGs 5 terkait dengan Kesetaraan Gender.

Tujuan ini bermaksud agar perempuan memiliki kesempatan yang sama dengan laki-laki, pemberdayaan perempuan harus lebih ditingkatkan dalam pengembangan kemampuan dan potensinya. Hal ini menuntut penghapusan segala bentuk kekerasan terhadap perempuan dan prasangka.

Lebih jauh, pembangunan yang adil dan berkelanjutan harus memastikan bahwa perempuan dan anak perempuan memiliki akses terhadap masyarakat, pekerjaan yang layak, perawatan kesehatan, pendidikan, dan kemampuan untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan politik. Kendati semua indikator pada tujuan ini Kalimantan Timur sudah berada diatas rata-rata nasional, tetapi harus ada political will dari para calon eksekutif Kalimantan Timur. Mengingat proses reproduksi dari Perempuan akan berpengaruh terhadap capaian SDGs lainnya.

Baca  Warga Kota Tepian Padati Expo Milenial 'Go to Pemilu 2024'

Seperti contoh, dampaknya terhadap SDGs 4, dimana akses terhadap Pendidikan bagi Perempuan sangat dipengaruhi oleh kesehatan reproduksi mereka. Ketika perempuan remaja memiliki akses terhadap layanan kesehatan reproduksi yang berkualitas, akan berimplikasi terhdapa kesadaran dan control yang lebih bai katas rencana kehamilan dan masa depan. Hal ini akan menunjang kesempata perempuan remaja untuk mengnyam Pendidikan lebih tinggi. Selain itu juga akan meningkatkan angka pernikahan di bawah usia 18 tahun.

Selain political will terhdapa kesetaraan Perempuan, upaya untuk penurunan prevelensi stunting juga tidak secara eksplesit dijelaskan kedua pasangan calon.  Bahkan dalam debat, narasi terhadap penurunan angka prevelensi stunting hanya disampaikan sebagai formalitas belaka.

Baik dalam dokumen Visi dan Misi maupun narasi dalam debat publik, kedua pasangan calon kurang mampu untuk mengurai permasalahan stunting secara mendasar. Stunting harus menjadi prioritas, karena angka stunting Kalimanatan Timur masih berada diatas rata-rata nasional.

Dari banyak literature menyebutkan banyak factor yang menyebabkan terjadinya stunting pada anak-anak salah satunya adalah akses terhadap air bersih. Dalam penelitian The Relationship Between Water Quality and Stunting in Indonesia: Literature Review yang ditulis Hasmy Raharini dan Elsa Yuniarti menyebutkan bahwa Kualitas air minum yang tidak memenuhi persyaratan akan menyebabkan balita menderita penyakit infeksi yang berujung pada stunting.

Terdapat hubungan antara kualitas air dan stunting di Indonesia. Sehingga salah satu hal yang harus diperhatikan oleh kedua pasangan calon terkait dengan akses terhadap air bersih yang merata. Narasi terkait dengan akses kualitas air bersih tidak hadir baik dalam dokumen visi dan misi pasangan calon maupu dalam debat publik. Padahal akses terhadap layanan air minum di Kalimantan Timur masih jauh dari rata-rata nasional pada tahun 2022 hanya 17,66%.

Penutup

Sebagai kesimpulan, penggunaan kerangka SDGs dalam visi dan misi kedua pasangan calon Gubernur Kalimantan Timur menunjukkan komitmen yang baik dalam mendorong pembangunan berkelanjutan di provinsi ini. Upaya mereka untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pendidikan, kesehatan, pembangunan ekonomi, serta tata kelola lingkungan hidup mencerminkan pemahaman atas isu-isu global yang relevan, khususnya di Kalimantan Timur yang menghadapi tantangan dampak industri ekstraktif dan ketimpangan sosial ekonomi.

Namun demikian, terdapat beberapa aspek penting dari SDGs yang masih belum terakomodasi secara komprehensif, seperti perhatian pada kesetaraan gender dan kesehatan reproduksi, yang memiliki dampak signifikan terhadap kualitas hidup dan pencapaian indikator-indikator SDGs lainnya. Keberhasilan pembangunan tidak hanya tergantung pada aspek ekonomi dan lingkungan, tetapi juga mencakup pemberdayaan perempuan dan penurunan stunting yang krusial dalam pembangunan sumber daya manusia yang sehat dan berkualitas.

Kendati masih banyak hal yang terlewatkan, kedua pasangan calon setidaknya mampu kerangka dasar pembangunan yang lebih holistik dan inklusif bagi seluruh masyarakat Kalimantan Timur. Dengan harapan mampu menjadikan Provinsi Kalimantan Timur tidak hanya maju secara ekonomi tetapi juga adil dan berkelanjutan bagi generasi mendatang.

(*) Opini penulis ini merupakan tanggung jawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi editorialkaltim.com

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker