HealthRagam

Memahami FoPO, Ketakutan akan Pendapat Orang Lain

Ilustrasi takut akan pendapat orang lain (Foto: Pexels)

Editorialkaltim.com – Dalam berbagai percakapan sehari-hari, baik di dunia nyata maupun media sosial, mungkin pernah mendengar istilah FoPO. Apa sebenarnya arti dari FoPO, dan bagaimana hal ini memengaruhi hubungan sosial serta keseharian kita?

Apa Itu FoPO?

FoPO merupakan singkatan dari Fear of Other People’s Opinions atau ketakutan terhadap pendapat orang lain.

Biasanya, FoPO terjadi saat seseorang merasa terlalu khawatir tentang apa yang orang lain pikirkan atau katakan mengenai dirinya. Kondisi ini sering kali menghambat seseorang dalam membuat keputusan, bahkan bisa memengaruhi perasaannya.

Menurut Michael Gervais, seorang psikolog dan penulis buku The First Rule of Mastery, FoPO adalah salah satu penghalang terbesar bagi perkembangan potensi manusia.

“Kekhawatiran terhadap opini orang lain dapat menimbulkan obsesi yang irasional dan tidak sehat,” jelasnya.

Kondisi ini, lanjut Gervais, berdampak negatif pada berbagai aspek kehidupan seseorang.

Tanda-Tanda Seseorang Mengalami FoPO

Berikut adalah beberapa tanda umum yang dapat mengindikasikan seseorang sedang mengalami FoPO:

  • Merasa cemas berlebihan terhadap pikiran dan pendapat orang lain.
  • Mudah kehilangan kepercayaan diri hanya karena kritik atau komentar kecil.
  • Mengisolasi diri secara sosial karena takut dihakimi atau menerima komentar negatif.
  • Kesulitan dalam mengambil keputusan karena khawatir dengan pandangan orang lain.
  • Cenderung ingin diterima oleh semua orang, bahkan dalam situasi yang tidak penting.
Baca  Rabok Ikan Gabus Bawang Dayak, Kreasi Makanan Praktis dari Samarinda

Penyebab Utama FoPO

Ketakutan terhadap opini orang lain ini bisa menghambat kebebasan bertindak, mengurangi rasa percaya diri, dan memengaruhi kesehatan mental. Beberapa faktor yang umum menjadi penyebab FoPO antara lain:

Pengalaman masa lalu
Pengalaman buruk di masa lalu, seperti perundungan atau dihakimi oleh orang lain, sering kali membentuk rasa takut yang mendalam terhadap opini orang lain.

Tekanan sosial
Tuntutan untuk tampil sempurna dan diterima oleh masyarakat luas dapat membuat seseorang mengalami FoPO.

Perfeksionisme
Orang yang perfeksionis sering kali takut melakukan kesalahan karena khawatir akan dinilai buruk oleh orang lain.

Baca  Minum Kopi Baik untuk Kesehatan Mental, Ini 5 Manfaatnya

Kurangnya rasa percaya diri
Orang yang kurang percaya diri cenderung mencari validasi dari orang lain agar merasa diterima.

Lingkungan dan pola asuh
Lingkungan yang menuntut kesempurnaan atau pola asuh yang terlalu mengontrol dapat menyebabkan seseorang tumbuh dengan rasa takut terhadap penilaian orang lain.

Strategi Mengatasi FoPO

Mengatasi rasa takut terhadap pendapat orang lain, atau FoPO, memang bukan perkara sederhana. Berikut adalah beberapa metode efektif yang dapat digunakan untuk mengurangi FoPO.

Kembangkan Kepercayaan Diri

Langkah pertama untuk menghilangkan FoPO adalah dengan membangun kepercayaan diri yang kuat. Mulai dengan mengenali dan mengapresiasi kelebihan serta latih diri untuk selalu berpikir positif. Kepercayaan diri yang kuat akan bertindak sebagai pelindung dari ketakutan akan penilaian orang lain.

Praktikkan Mindfulness

Melatih mindfulness membantu menjadi lebih sadar terhadap emosi dan pemikiran internal, sehingga membuat seseorang kurang terpengaruh oleh pendapat orang lain. Dapat memulai dengan teknik meditasi mindfulness, seperti melakukan pernapasan dalam untuk menenangkan pikiran dan mengurangi kecemasan.

Baca  7 Negara Dengan Bahasa Terbanyak di Dunia, Indonesia Termasuk

Kurangi Penggunaan Media Sosial

Media sosial dapat memperburuk FoPO, terutama jika sering membandingkan diri dengan orang lain secara online. Batasi waktu di media sosial dan pertimbangkan untuk membisukan konten yang membuat merasa tidak nyaman. Alih-alih menghabiskan waktu di media sosial, cobalah untuk melakukan aktivitas yang lebih produktif seperti membaca atau berolahraga.

Tetapkan Batasan yang Sehat

Mengatasi FoPO juga melibatkan pembelajaran untuk dapat mengatakan “tidak” dan menetapkan batasan yang sehat. Penting untuk diingat bahwa tidak harus selalu menyenangkan orang lain. Memberi prioritas pada pendapat orang lain lebih dari kebutuhan sendiri dapat merugikan secara pribadi.

    Dengan menerapkan strategi-strategi ini, diharapkan dapat lebih berdaya dalam menghadapi FoPO dan meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan.(ndi)

    Related Articles

    Tinggalkan Balasan

    Back to top button

    Adblock Detected

    Please consider supporting us by disabling your ad blocker