MBG Tetap Disalurkan saat Libur, Pengamat Usul Dana Dipakai Bantu Korban Bencana Sumatera

Editorialkaltim.com – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) tetap direncanakan berjalan meski siswa memasuki masa libur sekolah. Namun, pengamat menilai terdapat potensi kelebihan anggaran yang seharusnya bisa dialihkan untuk kepentingan kemanusiaan, termasuk penanganan bencana di sejumlah daerah di Sumatera.
Guru Besar Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof Dr R Agus Sartono, MBA, memperkirakan Badan Gizi Nasional (BGN) berpotensi tidak mampu menyerap seluruh anggaran MBG sektor pendidikan yang mencapai Rp 223,6 triliun.
Berdasarkan perhitungannya, kebutuhan riil MBG untuk siswa selama 2026 hanya sekitar Rp 157,55 triliun, dengan asumsi hari efektif sekolah selama 190 hari dan jumlah penerima 55,28 juta siswa.
“Jadi ada potensi kelebihan dana MBG dari sektor pendidikan yang tidak dapat diserap sebesar Rp 66,05 triliun,” kata Agus.
Menurutnya, potensi kelebihan anggaran tersebut belum termasuk dana MBG untuk ibu hamil dan balita. Karena itu, Agus menilai peran BGN dan Bappenas sangat krusial dalam mendesain ulang implementasi program agar lebih cermat dan tepat sasaran.
“Program MBG sangat bagus, maka desain implementasinya harus cermat, agar tidak menimbulkan persoalan di kemudian hari dan menjadi tidak efektif,” ujarnya.
Agus mengusulkan agar potensi kelebihan dana MBG dimanfaatkan untuk kepentingan kemanusiaan, terutama membantu penanganan bencana di wilayah Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan daerah lain yang terdampak.
Ia juga menyarankan dana tersebut dapat digunakan untuk membangun kembali infrastruktur sekolah yang rusak berat akibat bencana, serta membantu relokasi fasilitas pendidikan dan hunian masyarakat.
“Ingat bahwa the devil is in the details dan kita semua perlu memastikan agar pemanfaatan dana yang dihimpun melalui pajak dengan susah payah direalisasikan dengan tepat,” tegasnya.
Selain itu, Agus menilai dana cadangan juga dapat dialihkan untuk bantuan tunai pascatanggap darurat, khususnya pada fase kritis yang membutuhkan respons cepat dari pemerintah.
Dengan desain kebijakan yang lebih realistis dan adaptif, Agus berharap program MBG tetap berjalan sesuai tujuan awal, sekaligus memberi manfaat yang lebih luas bagi masyarakat di tengah situasi darurat dan kebutuhan kemanusiaan.(ndi)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.



