Samarinda

Masih Jauh dari Kata Tertib, Joni Kritisi Penertiban Algaka 

Anggota Komisi I DPRD Samarinda, Joni Sinatra Ginting. (Istimewa).

Editorialkaltim.com – Anggota Komisi I DPRD Samarinda, Joni Sinatra Ginting, belum lama ini menyoroti penertiban massal terhadap alat peraga kampanye (algaka) di Samarinda. Menurutnya, situasi ini masih jauh dari kata tertib, dan dia meragukan kelengkapan pembayaran pajak yang telah dilakukan sampai saat ini.

“Saya belum yakin situasinya dapat dianggap tertib. Terutama dalam hal pembayaran pajak, saya masih ragu apakah sudah dilakukan dengan benar atau belum,” ujar Joni.

Joni meyakini, penerimaan pajak di Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Samarinda juga belum mencapai tingkat optimal. Dia menyoroti fakta pembayaran pajak untuk periklanan hanya dilakukan sekali dalam setahun, sehingga menurutnya perlu dilakukan pengecekan lebih lanjut oleh pihak Bapenda.

Baca  Jalan Pesut Resmi Jadi Kampung Bebas Narkoba di Samarinda

“Pajak ini menjadi salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) Samarinda, dan sebentar lagi, DPRD akan membahas anggaran bersama Pemkot Samarinda,” ungkapnya.

Joni berpendapat, pajak periklanan seharusnya menjadi salah satu produk unggulan Bappeda, seperti yang telah diterapkan oleh beberapa kota besar lainnya. Ia meyakini bahwa menerapkan kebijakan serupa dapat menghasilkan pendapatan yang signifikan.

Baca  DPRD Samarinda Respons Aspirasi Pedagang Pasar Pagi, Laila Fatihah Janji Koordinasi dengan Pemkot

“Beberapa kota besar telah menjadikan pajak periklanan sebagai produk unggulan, dan kita bisa mengambil contoh dari mereka. Tentu saja, hal ini akan menghasilkan pendapatan yang cukup besar,” katanya.

Selain itu, Joni mencatat, terdapat sekitar 4.000 alat periklanan di Samarinda, namun belum jelas apakah pajaknya sudah diurus dengan benar atau bahkan belum dilakukan sama sekali. Data ini diperoleh dari perizinan dan Dinas Penanaman Modal serta Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPSTP) Samarinda.

Baca  Deni Hakim Dorong UMKM Transformasi ke Bisnis Digital

“Dengan jumlah periklanan sebanyak itu, saya yakin pendapatan yang masuk ke PAD bisa signifikan. Bahkan jika hanya separuhnya yang membayar, jumlah PAD tetap cukup besar,” tandasnya. (nfa-1/adv)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.

Related Articles

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker