Margahayu Ditetapkan Jadi Pusat Pendidikan, Warga Waspadai Alih Fungsi Lahan

Editorialkaltim.com – Desa Margahayu di Kecamatan Loa Kulu, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), kini tengah bersiap menjalani peran strategis baru. Dalam rancangan besar Bappeda Kukar, wilayah ini ditetapkan sebagai salah satu titik pengembangan pusat pendidikan daerah, yang didukung oleh keberadaan Sekolah Polisi Negara (SPN) di kawasan tersebut.
Kepala Desa Margahayu, Rusdi, menerangkan bahwa di balik penataan di sektor pendidikan, Margahayu juga menyimpan peran penting lain yang tak kalah vital, yakni sebagai lumbung pangan Kukar dengan lahan sawah aktif seluas 400 hektare yang mendukung ketahanan pangan lokal.
“Wilayah kami ditopang oleh potensi pertanian yang besar. Produksi padi dari desa ini secara rutin memenuhi kebutuhan beras di beberapa kecamatan sekitar,” ujar Rusdi. Ia menekankan bahwa keberhasilan Margahayu dalam bidang pangan merupakan hasil kerja kolektif warga yang sejak lama mengelola lahan pertanian secara mandiri.
Namun, harapan terhadap kelestarian fungsi lahan pertanian itu kini mulai terganggu. Menurut Rusdi, pihaknya menerima informasi mengenai permintaan dari Perusahaan Agung Makmur (BDA) yang ingin memanfaatkan sekitar 173 hektare lahan Hak Guna Usaha (HGU) yang saat ini telah dikelola masyarakat sebagai sawah untuk dijadikan perkebunan kelapa sawit.
“Kami tidak bisa menutup mata atas potensi dampak besar dari alih fungsi itu. Kalau benar dilakukan, kita bisa kehilangan hampir setengah dari total lahan produktif,” tegasnya. Ia menyebutkan bahwa upaya itu dikhawatirkan bakal mengganggu program swasembada pangan yang sudah berjalan stabil.
Pemerintah desa, lanjut Rusdi, telah menyampaikan permohonan fasilitasi dialog ke Dinas Perkebunan Kukar untuk mencari solusi. Ia berharap perusahaan tidak sekadar mengambil alih lahan, melainkan membangun skema kemitraan yang menguntungkan petani lokal.
Menurut Rusdi, pihak desa bukan anti terhadap investasi. Namun ia menegaskan bahwa kerja sama ideal seharusnya menjaga fungsi lahan dan keberlangsungan kehidupan petani. “Bukan sekadar bicara ekonomi jangka pendek, tapi kita bicara masa depan pangan daerah. Itu jauh lebih penting,” pungkasnya. (Roro/adv)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.