LSI: 38,1% Pemilih Anies-Cak Imin Setuju Pemilu 2024 Diwarnai Kecurangan
Editorialkaltim.com – Lembaga Survei Indonesia (LSI) baru saja merilis hasil terbaru terkait persepsi pemilih terhadap Pilpres 2024. Menurut temuan LSI, sebanyak 38,1% pemilih yang mendukung pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar, atau yang akrab disapa Cak Imin atau AMIN, setuju bahwa Pemilu 2024 diwarnai oleh banyak kecurangan.
Direktur Eksekutif LSI, Djayadi Hanan, menjelaskan bahwa pertanyaan yang diajukan kepada responden berfokus pada apakah mereka setuju dengan pendapat bahwa Pemilu 2024 mengalami banyak kecurangan.
“Ada yang berpendapat bahwa Pemilu 2024 diwarnai banyak kecurangan, apakah setuju dengan pendapat tersebut?” ujar Djayadi Hanan seperti yang disiarkan dalam akun YouTube LSI pada Minggu (25/2/2024).
Djayadi Hanan juga menyoroti adanya keterkaitan antara persepsi ini dengan pilihan pasangan calon presiden yang didukung. Dari hasil survei, terlihat bahwa pemilih yang mendukung pasangan Anies-Cak Imin memiliki proporsi yang tinggi dalam menilai bahwa pemilu kali ini diwarnai dengan kecurangan.
“Jadi memang para pemilih Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar itu proporsi yang menilai pemilu curang itu lebih banyak,” ungkap Djayadi.
Berikut adalah hasil survei LSI mengenai persepsi pemilih terhadap Pemilu 2024 berdasarkan pasangan calon:
Anies-Cak Imin: Setuju 38,1%, Tidak setuju 16,9%
Prabowo-Gibran: Setuju 36,5%, Tidak setuju 71%
Ganja-Mahfud: Setuju 25,4%, Tidak setuju 12%
Tidak hanya itu, LSI juga menemukan bahwa persepsi tentang kecurangan dalam pemilu lebih banyak berasal dari kelompok partisan atau pendukung pasangan capres-cawapres tertentu. Misalnya, pemilih PDIP dan PKS cenderung lebih banyak yang menilai bahwa Pemilu diwarnai kecurangan.
“Memang partai-partai yang mendukung 01 dan 03 cenderung lebih banyak proporsinya menilai pemilu diwarnai kecurangan,” tandas Djayadi
Survei LSI dilaksanakan dari tanggal 19 Februari 2024 hingga 21 Februari 2024 dengan target populasi warga negara Indonesia yang berusia 17 tahun ke atas atau yang sudah menikah dan memiliki telepon atau ponsel, mencapai sekitar 83 persen dari total populasi nasional.
Metode survei yang digunakan adalah metode random digit dialing (RDD), di mana 1211 responden dipilih secara acak, divalidasi, dan diskrining melalui panggilan telepon acak.
Margin of error survei ini sekitar 2,9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen, dengan asumsi simple random sampling. Wawancara dengan responden dilakukan melalui telepon oleh pewawancara yang telah terlatih. (ndi)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.