Loa Raya Siapkan RKPDes 2026 Berbasis Aspirasi Lapangan

Editorialkaltim.com – Pemerintah Desa Loa Raya, Kecamatan Tenggarong Seberang, kembali menegaskan komitmennya dalam menerapkan tata kelola pembangunan desa yang partisipatif. Hal ini ditunjukkan melalui pelaksanaan Musyawarah Desa (Musdes) yang digelar sebagai bagian dari penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDes) tahun anggaran 2026.
Kepala Desa Loa Raya, Martin, menyatakan bahwa tahapan awal telah dimulai sejak awal Mei. Pemerintah desa bersama Badan Permusyawaratan Desa (BPD) telah menginstruksikan pelaksanaan musyawarah tingkat RT untuk menjaring masukan langsung dari masyarakat. “Kami ingin semua usulan datang dari bawah, dari mereka yang tahu langsung persoalan di lapangan,” ujar Martin, Kamis (8/5/2025).
Musdes di Desa Loa Raya bukan sekadar formalitas. Setiap forum dijalankan sebagai ruang dialog terbuka antara pemerintah desa dengan masyarakat. Unsur yang dilibatkan sangat beragam, mulai dari tokoh masyarakat, kelompok tani, pemuda, hingga lembaga desa. Menurut Martin, pendekatan ini memastikan bahwa keputusan pembangunan betul-betul mencerminkan kebutuhan nyata warga.
Dari pelaksanaan Musdes sebelumnya, dua sektor dominan yang kerap muncul sebagai aspirasi utama adalah pembangunan infrastruktur serta program pemberdayaan ekonomi. Usulan-usulan yang mengemuka antara lain perbaikan jalan lingkungan, pembangunan fasilitas umum, penguatan sektor pertanian, serta pelatihan wirausaha bagi ibu rumah tangga dan pemuda desa.
Namun begitu, keterbatasan Dana Desa tetap menjadi tantangan tersendiri. Pemerintah desa harus menyusun skala prioritas berdasarkan ketersediaan anggaran yang ada. “Dana Desa tentu tidak bisa menampung semua aspirasi. Beberapa usulan kami sampaikan ke kabupaten agar tetap bisa diwujudkan,” jelas Martin.
Ia menambahkan bahwa seluruh proses Musdes dikawal dengan semangat transparansi dan akuntabilitas, agar warga memiliki rasa kepemilikan terhadap program yang dijalankan. “Warga kami sangat antusias. Ini menjadi energi positif agar pembangunan desa bukan hanya sekadar program pemerintah, tetapi benar-benar menjadi gerakan bersama,” tegasnya.
Dengan pendekatan partisipatif ini, Desa Loa Raya berharap arah pembangunan dapat terus bergerak ke depan secara inklusif dan berkelanjutan. “Kami ingin warga menjadi subjek utama pembangunan, bukan hanya objek,” tutup Martin. (Roro/Adv)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.