Loa Pari Sambut Program Website Desa, Dorong Pelatihan IT Langsung dan Menyeluruh

Editorialkaltim.com – Pemerintah Desa Loa Pari, Kecamatan Tenggarong Seberang, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), menyambut baik inisiatif Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kukar dalam mendorong transformasi digital pelayanan publik melalui optimalisasi website desa.
Kepala Desa Loa Pari, I Ketut Sudiatmika, menilai langkah tersebut sangat strategis untuk meningkatkan efisiensi pelayanan administrasi dan menjawab kebutuhan masyarakat akan layanan berbasis teknologi informasi. Namun demikian, ia menekankan bahwa keberhasilan program digitalisasi di tingkat desa membutuhkan dukungan pelatihan teknis yang komprehensif.
“Harapan kami, pelayanan publik bisa lebih mudah dengan dukungan dari Diskominfo. Arahnya sudah bagus. Tapi di desa, kalau tidak ada penguatan kapasitas secara langsung, banyak perangkat yang kesulitan, karena tugas di lapangan juga cukup padat,” ujar Ketut, Rabu (21/5/2025).
Ia mengapresiasi pelaksanaan sosialisasi website desa yang dilakukan Diskominfo Kukar, namun menurutnya, pendekatan tersebut belum cukup. Ketut menyatakan bahwa pelatihan teknis yang bersifat praktik langsung jauh lebih efektif dibandingkan hanya sosialisasi.
“Kalau sosialisasi, itu hanya pengenalan. Tapi pelatihan, kami bisa langsung praktik—mengelola database, mengunggah dokumen, sampai proses input surat menyurat. Itu yang sebenarnya dibutuhkan,” jelasnya.
Ia juga menyoroti pentingnya integrasi data kependudukan ke dalam sistem digital desa, agar proses pelayanan surat menyurat bisa dilakukan lebih cepat dan tepat.
“Database seperti Kartu Keluarga, KTP, dan lainnya kalau sudah online, warga tinggal mengajukan permohonan surat, datanya langsung tersedia. Tapi saat ini belum bisa karena keterbatasan kemampuan dan pemahaman perangkat,” lanjutnya.
Untuk itu, Ketut mengusulkan agar pelatihan dilakukan secara individual per desa, bukan digabung, agar materi pelatihan dapat disesuaikan dengan kebutuhan spesifik dan tingkat kesiapan masing-masing desa.
“Kalau dijadwalkan per desa, misalnya Loa Pari tanggal sekian, kami bisa siapkan tempat dan perangkatnya. Jadi hasil pelatihannya juga lebih maksimal,” katanya.
Ia juga berharap sinergi antara Diskominfo dan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kukar dapat diperkuat, mengingat program digitalisasi ini juga erat kaitannya dengan pengelolaan administrasi dan pelayanan masyarakat.
“Kami harap DPMD juga bisa ikut dorong pelatihan ini. Karena digitalisasi ini bukan hanya soal teknologi, tapi soal bagaimana kita memberdayakan desa agar lebih mandiri dan modern,” tutupnya. (Roro/ADV)