Kutim

Kutim Perkuat Ketangguhan Daerah dengan Pembentukan Forum Pengurangan Risiko Bencana

Sosialisasi dan Pembentukan Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) (istimewa)

Editorialkaltim.com – Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Poniso Suryo Renggono, secara resmi membuka acara Sosialisasi dan Pembentukan Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) di Lantai 2 ruang Arau Kantor Bupati di Bukit Pelangi, Sangatta, pada Rabu (3/7/2024).

“Pembentukan FPRB ini adalah langkah strategis untuk meningkatkan koordinasi antarinstansi dan melibatkan masyarakat dalam mitigasi bencana. Kita semua harus bersinergi untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman dan tangguh terhadap bencana,” ujar Poniso dengan tegas.

Kegiatan yang diselenggarakan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalimantan Timur ini dihadiri oleh berbagai pihak terkait termasuk Ketua Forum Pengurangan Risiko Bencana Provinsi Jawa Timur, Catur Sudarmanto, dan Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Provinsi Kaltim, Trisna Rosaria. Penyusun Rencana Mitigasi dan Adaptasi BPBD Prov Kaltim, Ivan Ramdhany, serta perwakilan dari TNI, Polri, Basarnas, dan berbagai organisasi kemasyarakatan dan perusahaan juga turut serta.

Baca  Pansus DPRD Kutim Soroti Pengelolaan APBD dan Kinerja Pemerintah Tahun 2023

Dalam kesempatan tersebut, Poniso menguraikan 11 potensi bahaya yang dapat terjadi di Kutim, berdasarkan dokumen kajian risiko bencana yang telah disusun, termasuk banjir, cuaca ekstrem, dan gempa bumi. “Secara geografis, geologi dan klimatologis, Kutai Timur merupakan daerah yang rawan terhadap berbagai jenis potensi bahaya. Oleh karena itu, kesadaran bersama dalam membangun ketangguhan dalam penanggulangan bencana menjadi sangat penting,” lanjut Poniso.

Baca  Pemkab Inisiasi Sertifikat Asal Barang untuk Memperkuat Ekonomi Lokal

“Forum PRB memerlukan visi, nilai dan prinsip yang disepakati bersama, dengan kepemimpinan kolektif, komunikasi multi-arah. Serta kesediaan anggota untuk berbagi sumber daya dan melakukan kegiatan bersama. Tata kelola forum harus bersifat transparan, inklusif, dengan semangat kerja bersama untuk seluruh pihak,” tegasnya.

Poniso berharap, pembentukan forum ini dapat menjadi mitra BPBD dalam menyediakan dan memobilisasi pengetahuan, keterampilan, dan sumber daya yang diperlukan untuk mengarusutamakan pengurangan risiko bencana dalam kebijakan perencanaan dan program pembangunan. Pembentukan FPRB ini diharapkan dapat memperkuat koordinasi dan sinergi antarinstansi serta melibatkan masyarakat secara aktif dalam upaya mitigasi bencana guna mewujudkan Kutim yang lebih aman dan tangguh terhadap berbagai ancaman bencana.(roro/adv)

Baca  Taruna SMK Negeri 2 Sangatta Utara, Sunnu Wahyudi, Terpilih Sebagai Paskibraka Nasional 2024

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.

Related Articles

Back to top button