Kurban Idul Adha: Antara Sapi, Kambing, dan Unta, Mana yang Lebih Utama?

Ilustrasi kambing (Foto: Freepik)

Editorialkaltim.com – Menjelang hari raya Idul Adha, umat Muslim di Indonesia tengah mempersiapkan diri untuk melaksanakan ibadah kurban. Dari berbagai jenis hewan ternak, sapi, kambing dan unta menjadi pilihan utama. Namun, timbul pertanyaan di kalangan masyarakat: di antara ketiga hewan tersebut, manakah yang lebih afdhal untuk dijadikan kurban?

Dalam menjawab pertanyaan ini, Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah melalui Fuad Zein, mengungkapkan pandangan yang berbeda-beda di antara para ulama tentang urutan keutamaan hewan kurban.

Berdasarkan mazhab Hanafiyah, Syafi’iyah, Hanabilah, dan Ibnu Hazm, satu unta dianggap lebih baik daripada satu sapi, satu sapi lebih utama daripada satu domba, dan satu domba dianggap lebih baik daripada seperenam bagian dari satu sapi.

Namun, pandangan ini berseberangan dengan Imam Maliki yang menyatakan kambing adalah yang terbaik, diikuti oleh sapi, dan kemudian unta. Pandangan Imam Maliki ini didukung oleh hadis yang diriwayatkan Anas bin Malik, dimana Nabi Muhammad SAW biasanya berkurban dengan kambing atau domba.

Fuad Zein menambahkan, perbedaan pendapat ini menunjukkan bahwa tidak ada keseragaman absolut dalam urutan keutamaan kurban di kalangan ulama.

Namun, dia menekankan jika mampu, mengurbankan unta merupakan pilihan yang lebih utama, diikuti oleh sapi, dan kemudian kambing. Hal ini didasarkan pada beberapa hadis yang menyatakan urutan tersebut, termasuk hadis dari Abu Hurairah tentang keutamaan shalat Jumat.

“Barangsiapa mandi pada hari Jumat dan pergi ke masjid pada waktu yang paling awal, maka seakan-akan ia berkurban dengan unta. Jika pada waktu kedua, seperti berkurban sapi, dan waktu ketiga seperti berkurban kambing,” ujar Fuad mengutip hadis tersebut.

Selain itu, ditekankan juga unta memiliki keunggulan dalam ukuran dan manfaat lebih besar karena bisa menghasilkan lebih banyak daging. Sementara, kebiasaan Nabi berkurban dengan kambing atau domba seringkali lebih ditujukan untuk memudahkan umat yang tidak mampu membeli unta.

Oleh karena itu, walaupun terdapat perbedaan pendapat, Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah memberikan pandangan fleksibel bahwa setiap umat Islam bisa memilih jenis hewan kurban sesuai dengan kemampuan finansial masing-masing, tanpa harus terpaku pada satu pandangan saja. Dengan demikian, ibadah kurban bisa dilaksanakan dengan semangat yang sama, terlepas dari jenis hewan yang dikurbankan. (ndi)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltim

Exit mobile version