Kurangi Ketergantungan Beras di Samarinda Dinas Ketanpangtani Dorong Konsumsi Bahan Pangan Lokal

Editorialkaltim.com – Festival Pangan Lokal Beragam Bergizi, Seimbang dan Aman (B2SA), yang diselenggarakan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Ketapangtani), mengusung tema “Sehat Dengan Pangan Lokal” dan berhasil berlangsung lancar. Acara ini berlangsung di Hotel Puri Senyiur Samarinda pada Selasa (16/7/2024), dihadiri sejumlah Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP. PKK) dari berbagai kecamatan di Samarinda.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Samarinda, Muhammad Darham, menjelaskan acara hari ini merupakan bagian dari serangkaian perlombaan makanan pangan lokal yang diikuti para Ibu-Ibu PKK se-Kota Samarinda. Para pemenang dari perlombaan ini akan mewakili Samarinda di tingkat Provinsi dan selanjutnya di tingkat Nasional.

Darham menyebut pelaksanaan kegiatan lomba ini bertujuan untuk mengurangi ketergantungan konsumsi pada beras dan gandum dengan menggunakan bahan dasar umbi-umbian. “Tanaman lokal seperti singkong dan jagung sangat potensial. Kurangi konsumsi beras untuk mengurangi asupan karbohidrat,” ujarnya.

Ia menambahkan, faktor lain yang mendorong Ketapangtani menyelenggarakan kegiatan ini adalah kurangnya minat petani milenial dalam menanam padi. Menurutnya, banyak petani muda yang beralih ke penggunaan teknologi terbarukan. “Petani-petani milenial tidak ingin lagi becek-becekan. Mereka lebih memilih menggunakan teknologi seperti yang dilakukan di Jepang atau Cina,” imbuh Darham.

Kepala Bidang Konsumsi dan Keamanan Pangan, Nurul Hudayanty, menyampaikan ada beberapa kategori yang dilombakan mulai dari makan siang yang bergizi seimbang tanpa beras dan terigu, hingga kreasi menu yang berimbang. Nurul mengungkapkan penggunaan bahan pokok lokal tidak hanya mendukung ketahanan pangan tapi juga mengurangi ketergantungan terhadap produk impor.

“Kita berusaha menggantikan beras dengan bahan pangan lokal seperti singkong, pisang, dan jagung yang tidak kalah penting fungsinya, serta mengurangi konsumsi terigu yang impor,” ungkap Nurul.

Dia menambahkan, penggunaan bahan pangan pengganti beras berkaitan erat dengan penurunan angka stunting. “Bahan pangan ini kaya akan protein, mineral, dan serat yang penting sebagai sumber tenaga dan dapat menangkal virus, yang pada akhirnya dapat mengurangi angka stunting,” tutup Nurul.(adr/shn)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.

Exit mobile version