Kota Samarinda dan Budaya Tionghoa Upaya Revitalisasi Kawasan Chinatown
Editorialkaltim.com – Dalam rangka mengenal lebih dekat project Chinatown dalam International Workshop dan Expo Chinatown revitalizing The Chinatown of Samarinda tepat diselenggarakan Talkshow dengan tema “Kota Samarinda dan Budaya Tionghoa,” Sabtu (24/08/2024) di Atrium Samarinda Central Plaza Mall. Kegiatan tersebut mengundang empat narasumber seperti Sekretaris Dinas Perkim, Muhammad Cecep Herly, Dinas PUPR, Nurvina Hayuni, Ketua Project Revitalisasi Chinatown Samarinda, Krismanto Kusbiantoro dan Sejarawan Publik Kota Samarinda, Muhammad Sarip.
Nurvina ditemui setelah kegiatan talkshow menyampaikan kultur masyarakat Samarinda memiliki banyak ragamnya. Adapun salah satu etnis yang paling banyak di Samarinda adalah Tionghoa. Selain itu Chinatown sendiri merupakan poin terakhir dari pembangunan teras Samarinda. Beberapa titik yang berada di sekitar tepian-pelabuhan adalah rangkaian pembangunan yang saling terhubung satu sama lain.
“Jadi sebenarnya etnis tionghoa sendiri punya jumlah yang cukup banyak di kota samarinda dan juga sejalan dengan keinginan pak wali untuk menata Kawasan tepian jadi mungkin tindak lanjut dari keberlanjutan proyek teras samarinda, karena poin terakhir teras samarinda di Kawasan Pelabuhan yang Sekarang ini ini nanti itu keberlanjutan dan saling terkoneksi,” paparnya.
Lebih lanjut, Nurvina mengungkapkan pembangunan Chinatown diproyeksikan tahun depan. Kendati demikian, saat ini yang menjadi fokus yang dilakukan pemerintah ialah membangun image, salah satunya dengan adanya expo tersebut. Nurvina menyebut tahun ini masih dalam penyempurnaan rancangan desain yang akan digunakan dalam pembangunan. Sehingga dalam kegiatan expo melibatkan beberapa pihak instansi dan universitas dalam negeri maupun dari luar. Hal itu dilakukan untuk menampung masukkan yang dibutuhkan dari beberapa pihak.
“Jadi memang saat ini Langkah awalnya memang untuk membangun image. Kalau kita lihat masyarakat samarinda pada umumnya mungkin tidak terlalu memperhatikan Kawasan Chinatown, sama aja dengan Kawasan lainnya. Tidak ada identitas. Jadi Langkah awal adalah membuat image bahwa Kawasan ini bisa menjadi Kawasan Chinatown seperti yang ada di Kawasan di kota-kota lain yang ada warga tionghoa nya seperti di Surabaya, Semarang. Kota-kota tersebut punya kawasan khusus Chinatown,” ungkapnya
Terakhir, Novianti menjelaskan pembangunan Chinatown merupakan upaya revitalisasi Chinatown sejak awal sudah lama ada. Sehingga keberadaan adanya Chinatown tersebut perlu menjadi perhatian agar bisa dihidupkan kembali. Sehingga masyarakat dapat mengetahui saksi sejarah awal mula keberadaan Chinatown di Samarinda. Adapun Chinatown merupakan penataan terakhir dari rangkaian penataan kota yang dilakukan pemerintah setelah Teras Samarinda, Citra Niaga hingga terakhir Kawasan Chinatown. (Adr/shn)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.