KaltimPaser

Kompolnas Turun Langsung Pantau Kasus Pembunuhan Warga Penolak Tambang di Paser

Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) blusukan ke Kabupaten Paser, Kalimantan Timur, guna memantau penanganan kasus penganiayaan yang menewaskan warga penolak aktivitas tambang (Foto: Polres Paser)

Editorialkaltim.com – Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) blusukan ke Kabupaten Paser, Kalimantan Timur, guna memantau penanganan kasus penganiayaan yang menewaskan warga penolak aktivitas tambang.

Kunjungan ini menyusul insiden pembunuhan terhadap Rusel (60), warga Desa Muara Langon, yang tewas disayat leher saat memblokir truk batu bara pada November 2024 lalu. 

Dipimpin Ketua Tim Kompolnas, Irjen Pol (Purn) Ida Oetari Poernamasasi, dan anggota Supardi Hamid, tim menyambangi lokasi kejadian di Desa Muara Langon. Mereka mengumpulkan keterangan dari saksi korban, tokoh masyarakat, serta mengecek Tempat Kejadian Perkara (TKP) secara tertutup. 

Baca  Dua Pria Ditangkap dengan Sabu, Terancam Hukuman 20 Tahun Penjara

“Kedatangan kami bukan karena tekanan, tapi tugas pengawasan. Polres Paser dan Polda Kaltim telah bekerja keras melakukan penyelidikan dan *cooling system* lewat pendekatan ke masyarakat,” tegas Ida Oetari di sela kunjungan. 

Usai turun ke TKP, Kompolnas menggelar rapat tertutup di Polsek Kuaro pukul 17.00 WITA bersama Kapolres Paser AKBP Novi Adi Wibowo dan jajarannya. Pertemuan membahas perkembangan penyidikan dan strategi mengungkap pelaku. 

Baca  Kasus Inses di Paser Kakak Hamili Adik Kandung hingga Melahirkan Bayi Perempuan

“Kami beri arahan agar penyidikan dimaksimalkan. Sinergi dengan masyarakat juga kunci utama,” tambah Ida Oetari. 

Kapolres Paser, AKBP Novi Adi Wibowo, menegaskan komitmennya menyelesaikan kasus secara profesional.

“Proses akan kami jalankan sesuai SOP. Tidak ada yang ditutup-tutupi,” ujarnya. 

Kasus ini bermula pada Jumat dini hari, 15 November 2024, ketika dua warga yang tidur di posko penolakan tambang di Muara Kate disayat leher oleh orang tak dikenal. Rusel, korban yang tewas, kerap memprotes aktivitas truk batu bara yang melintas dekat pemukiman.

Baca  Dispora Kaltim Perkuat Kemitraan dengan Organisasi Kepemudaan untuk Pembangunan SDM

Kehadiran Kompolnas diharapkan mempercepat penyelesaian kasus yang telah jadi sorotan publik.

“Masyarakat menunggu keadilan. Kami tak akan berhenti sampai pelaku dihukum,” kata seorang kerabat korban yang enggan disebut namanya. (ndi)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker