Komitmen DPRD Kutim Awasi Kasus Kekerasan Anak dan Pelecehan Seksual
Editorialkaltim.com – Wakil Ketua I DPRD Kutai Timur, Asti Mazar, mengungkapkan komitmennya dalam mengawal kasus kekerasan terhadap anak di wilayah tersebut, termasuk kasus pelecehan seksual. Politisi Golkar ini, yang juga menjabat sebagai Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Kutim, menekankan pentingnya perlindungan anak-anak, yang sering menjadi sasaran emosi orang dewasa.
Asti Mazar menuturkan sering kali pelaku kekerasan adalah orang terdekat anak. Ia mengatakan pentingnya pengawalan kasus ini, tidak hanya dalam proses hukum, tetapi juga dalam pencegahan agar kejadian serupa tidak terulang.
Menurutnya, masih banyak kasus kekerasan terhadap anak yang belum terungkap. Dia menekankan perlunya partisipasi seluruh elemen masyarakat untuk mengatasi masalah ini.
“Melihat kasus-kasus yang sudah terjadi di Kutim, kehadiran LPAI sebagai wadah bagi masyarakat sangat penting untuk menyampaikan masalah perlindungan dan hak-hak anak,” ungkapnya saat ditemui pada Senin (8/7/2024).
Salah satu faktor yang membuat kasus lambat terungkap adalah kondisi geografis Kutim yang luas, serta adanya ancaman dari terduga pelaku yang membuat korban takut untuk berbicara.
“Kutim memiliki banyak kejadian yang belum terungkap. Ini menjadi PR bagi LPAI Kutim untuk lebih banyak mengungkap kasus-kasus yang tidak diketahui Dinas terkait atau LPAI,” jelas Asti Mazar.
Ia juga mengumumkan rencana untuk mengadakan rapat dengar pendapat (RDP) di DPRD Kutim untuk membahas masalah ini lebih lanjut dengan dinas dan lembaga terkait.
“Mudah-mudahan dalam waktu dekat kami di legislatif akan RDP bersama dengan instansi-instansi terkait untuk menyampaikan satu visi yang sama tentang bagaimana menangani banyak kasus ini,” tutur Asti Mazar.
“Apabila ada kejadian yang tidak diinginkan, baik itu kasus atau pendampingan hukum, kita sudah tahu tugas dan fungsi masing-masing. LPAI juga, insyaallah tahun ini atau awal tahun depan akan melakukan roadshow di 18 kecamatan untuk membentuk LPAI di setiap kecamatan,” tambahnya.
Asti menyayangkan kasus pelecehan yang baru-baru ini terungkap, yang melibatkan salah satu oknum pengajar yang telah melecehkan muridnya beberapa tahun silam dan baru sekarang diungkap.
“Semoga dengan kolaborasi yang kita lakukan, kasus-kasus pelecehan, bullying, dan lain sebagainya tidak terjadi lagi di Kutim,” pungkasnya.(shn/adv)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.