Koba Fest II Jadi Momentum Kebangkitan Musisi Lokal di Kukar

Editorialkaltim.com – Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara menunjukkan komitmennya dalam membangkitkan gairah seni di tingkat kecamatan melalui gelaran Koba Fest II. Festival ini menghadirkan band-band lokal sebagai bentuk dukungan nyata terhadap pelaku seni daerah yang selama ini minim mendapat panggung berekspresi.
Festival tersebut berlangsung semarak, di mana sejumlah musisi lokal unjuk kebolehan dalam berbagai pertunjukan musik dan seni. Kepala Dinas Pariwisata Kukar, Arianto, menyebut bahwa penyelenggaraan event seperti ini merupakan strategi untuk membuka akses yang lebih luas bagi para seniman di kecamatan. “Kita ingin ruang seni ini tak hanya terpusat di ibu kota kabupaten, tetapi menjangkau semua lapisan,” ungkapnya.
Ia menambahkan, langkah ini merupakan bagian dari arahan langsung Bupati dan Wakil Bupati Kukar agar geliat seni daerah kembali hidup. Koba Fest II, menurut Arianto, telah memberi ruang bagi ekspresi seni yang selama ini terpendam, seperti pertunjukan tari, musik akustik, hingga band-band yang baru pertama kali tampil di panggung besar. “Salah satu contohnya, grup band dari Desa Melintang tampil untuk pertama kalinya dan itu jadi momen yang sangat berarti bagi mereka,” jelasnya.
Kehadiran panggung seni seperti Koba Fest menjadi penanda penting bahwa potensi seni di pedesaan tidak boleh dipandang sebelah mata. Banyak musisi dan seniman lokal yang memiliki talenta luar biasa, namun belum mendapatkan kesempatan untuk berkembang. Ajang ini memberi mereka pengalaman tampil profesional sekaligus membangun kepercayaan diri.
Dispar Kukar sendiri menargetkan bahwa agenda serupa akan digelar secara rutin di seluruh kecamatan. “Kami sudah siapkan rencana agar setiap bulan ada event seni di kecamatan berbeda. Dari 20 kecamatan, semua akan mendapat giliran,” tutur Arianto. Ia menegaskan bahwa pemerataan ini penting demi membangun ekosistem seni yang berkelanjutan di Kukar.
Tak hanya sekadar ajang hiburan, gelaran seperti Koba Fest juga menjadi bentuk investasi sosial dan kultural. Pemerintah berharap partisipasi masyarakat akan semakin besar seiring berjalannya waktu, menciptakan ruang kolaborasi antar komunitas seni lokal.
Festival selanjutnya dijadwalkan berlangsung di Kecamatan Loa Janan pada awal Juli, dengan tetap menempatkan musisi daerah sebagai aktor utama di atas panggung. (Roro/adv)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.