Nasional

Kisah Haru Guru Besar UGM Prof Sarjiya: Adik Terpaksa Putus Sekolah demi Dirinya

Guru Besar Fakultas Teknik UGM, Prof Sarjiya (Foto: UGM)

Editorialkaltim.com – Di tengah gemerlapnya upacara pengukuhan guru besar di Universitas Gadjah Mada (UGM), terdapat kisah mengharukan yang dibagikan oleh Prof. Sarjiya, guru besar baru dari Fakultas Teknik. Dalam pidatonya, Ia membuka hati tentang pengorbanan adiknya, Suparsih, yang harus menghentikan pendidikannya demi kelangsungan studi kakaknya.

“Secara khusus saya mohon maaf kepada adikku, Suparsih, yang waktu itu terpaksa tidak bisa melanjutkan ke bangku SMA, meskipun dengan nilai ujian SMP yang sangat baik, karena kondisi ekonomi keluarga yang tidak memungkinkan untuk membiayai sekolah kita berdua secara bersamaan,” ungkap Prof. Sarjiya dengan suara bergetar.

Baca  Indonesia Nomor Satu Pemain Judi Slot di Dunia

Kisah keluarga Prof. Sarjiya memang penuh perjuangan. Orang tua mereka, yang tidak memiliki kemampuan baca tulis akibat tidak pernah bersekolah, tetap berusaha keras menyekolahkan anak-anaknya.

Namun, pilihan sulit harus diambil saat kondisi ekonomi tidak memungkinkan untuk menyekolahkan kedua anak mereka bersamaan.

Kedua orang tua Prof. Sarjiya, Pujidiyono dan Sumirah, memiliki pekerjaan sederhana. Ayahnya bekerja sebagai buruh tobong labor atau pengrajin gamping, sementara ibunya berprofesi sebagai pedagang gula jawa yang berkeliling di Yogyakarta.

Baca  Efek Jera bagi Koruptor, Jokowi Desak DPR Segera Selesaikan RUU Perampasan Aset

“Semoga pengorbanan kakak-kakak dan adikku mendapatkan imbalan kebaikan yang lebih banyak dari Tuhan Yang Maha Esa,” harap Prof. Sarjiya.

Momen haru semakin terasa saat Prof. Sarjiya, yang lahir di Kulon Progo 51 tahun yang lalu, mendatangi ibunya yang hadir dalam acara pengukuhan. Dengan sujud dan pelukan erat, ia menyampaikan rasa terima kasihnya.

“Maturnuwun, bu,” ujarnya terbata-bata.

Prof Sarjiya menyelesaikan pendidikan dasar di SDN Pengkol, Kulon Progo tahun 1987, lalu menyelesaikan pendidikan menengah pertama di SMP Brosot tahun 1990.

Baca  Setelah Dilantik, Prabowo Sebut Program Susu dan Makan Gratis Diprioritaskan

Selanjutnya, pendidikan sekolah menengah diselesaikan di SMAN 1 Teladan Kota Yogyakarta tahun 1993 dan di tahun yang sama melanjutkan kuliah di S1 Teknik Elektro UGM.

Lalu pendidikan S2 dilanjutkan di Magister Teknik Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik, lulus tahun 20021. Pendidikan doktor diselesaikan di prodi Electrical Enggineering, Chulalongkorn University, Thailand. (ndi)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Back to top button