
Editorialkaltim.com — Ketua DPRD Kalimantan Timur, Hasanuddin Mas’ud, menegaskan penyerapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kaltim 2026 diperkirakan tidak akan mencapai nilai penuh Rp15,15 triliun. Ia menyebut realisasi anggaran hanya akan berada di kisaran Rp14 triliun karena rata-rata kemampuan serapan daerah berada di angka 90 persen.
“Walaupun anggarannya ditetapkan Rp15 triliun lebih, realisasi tidak sampai sebesar itu. Serapan anggaran hanya sekitar 90 persen, jadi kurang lebih Rp14 triliun,” kata Hasanuddin, Minggu (30/11/2025).
Menurutnya, kondisi tersebut harus menjadi acuan pemerintah provinsi untuk lebih selektif menetapkan prioritas pembangunan. Ia menegaskan alokasi anggaran perlu difokuskan pada sektor-sektor yang berdampak langsung terhadap peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM).
“Anggaran akan diprioritaskan untuk program peningkatan kualitas manusia seperti pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur dasar. Selain itu, penguatan ekonomi berbasis UMKM juga harus diperhatikan,” ujarnya.
Hasanuddin juga menyoroti tekanan fiskal yang dihadapi Kaltim pada tahun anggaran mendatang. Penurunan pendapatan daerah yang mencapai hampir Rp6 triliun membuat ruang fiskal pemerintah provinsi semakin terbatas.
“Penurunannya cukup besar. Karena itu, pemerintah harus lebih bijak memprioritaskan program yang benar-benar dibutuhkan masyarakat,” tegasnya.
Dengan situasi tersebut, DPRD Kaltim mendorong pemerintah provinsi memastikan setiap rupiah anggaran digunakan secara efektif untuk menjaga layanan publik dan mendukung pembangunan daerah secara optimal. (adr/ndi)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.



