
Editorialkaltim.com – Kendala dalam proses pengisian Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS) untuk Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) 2025 menjadi sorotan serius Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian. Berbagai masalah mulai dari kompleksitas sistem hingga kesulitan integrasi dengan eRapport dan DAPODIK membuat sejumlah sekolah belum bisa menyelesaikan finalisasi data.
“Masih banyak sekolah yang terhambat karena sistem eRapport dan DAPODIK yang belum terintegrasi dengan baik ke PDSS SNPMB,” ungkap Hetifah dalam keterangan pers di kutip Senin (10/2/2025).
Menurutnya, tidak optimalnya sinkronisasi data melalui eRapport dan kompleksitas pengisian data di DAPODIK merupakan dua masalah utama yang dihadapi.
Ditambah lagi, masalah validasi Nomor Induk Siswa Nasional (NISN) yang menyulitkan beberapa sekolah dalam melengkapi data.
“Koordinasi antar-kementerian terkait perlu ditingkatkan untuk memastikan proses berjalan lebih efektif,”Hetifah menambahkan,
Sebagai respons, Hetifah mendorong adanya insentif bagi sekolah yang rutin mengisi data DAPODIK dan eRapport untuk memastikan kevalidan data siswa. Ia juga menekankan perlunya bimbingan teknis dan sosialisasi lebih lanjut mengenai pengisian DAPODIK, eRapport, dan PDSS, termasuk konsultasi rutin selama periode pendaftaran.
Pentingnya kebijakan cut-off yang jelas untuk transisi dari eRapport ke manual juga menjadi salah satu poin yang ditekankan untuk menghindari kebingungan teknis.
“Koordinasi antara Pusdatin Kemendikdasmen, Pusdatin Kemdiktisaintek, serta pihak terkait perlu diperkuat,” tegas Hetifah.
Hingga 5 Februari 2025 pukul 13.25 WIB, dari 373 sekolah yang tercatat, 275 sekolah sudah berhasil menyelesaikan finalisasi PDSS. Namun, masih ada 98 sekolah yang berjuang melawan waktu hingga batas akhir pendaftaran pukul 15.00 WIB.
Dengan upaya yang dilakukan, diharapkan semua pihak terlibat dapat meningkatkan kesiapan dan responsivitas untuk proses seleksi yang akan datang.
“Kami ingin memastikan akses pendidikan yang merata dan transparan bagi seluruh siswa,” pungkas Hetifah.(ndi)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya