Nasional

Kemendikbudristek Naikkan Anggaran KIP Kuliah 2025, Capai Rp14,69 Triliun untuk 1 Juta Lebih Mahasiswa

Ilustrasi calon penerima KIP Kuliah (Foto: Dok Istimewa)

Editorialkaltim.com – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) telah mengumumkan peningkatan anggaran untuk program Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah. Pada tahun 2025, anggaran yang disiapkan mencapai Rp14,69 triliun, menargetkan sebanyak 1.040.192 penerima.

Pengumuman ini disampaikan oleh Sekretaris Jenderal Kemendikbudristek, Suharti, dalam rapat kerja bersama Komisi X DPR RI di Jakarta, pada hari Rabu (5/6/2024).

“Untuk Sekretariat Jenderal kita melaksanakan program KIP Kuliah yang alokasi anggarannya tahun depan meningkat dari tahun sekarang yaitu Rp13,99 triliun menjadi Rp14,69 triliun,” ujar Suharti.

Baca  Profil AHY, Dimulai dari Militer Kini Jadi Menko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Prabowo

Kenaikan anggaran ini terjadi meskipun terdapat perbedaan kecil antara anggaran indikatif Rp14,69 triliun dengan usulan baseline sebelumnya yang mencapai Rp14,73 triliun.

“Anggaran KIP Kuliah 2025 meningkat dari tahun sekarang lebih karena adanya satuan biaya yang berubah untuk sebagian, maksudnya bukan kebijakan peningkatan satuan biaya,” tambah Suharti.

Program KIP Kuliah merupakan bantuan pendidikan yang diberikan kepada mahasiswa yang berasal dari keluarga kurang mampu, yang lolos melalui jalur SNBP, SNBT, dan Ujian Mandiri di perguruan tinggi negeri maupun swasta.

Baca  Komisi X DPR Kritik Program Merdeka Belajar, Hanya Fokus pada Guru Penggerak

Berikut beberapa keuntungan yang dapat dirasakan oleh penerima KIP Kuliah:

  1. Pembebasan biaya pendaftaran untuk seleksi masuk SNBT dan seleksi mandiri yang diusulkan oleh masing-masing perguruan tinggi.
  2. Pembiayaan pendidikan yang gratis sampai lulus, dengan jumlah maksimal yang disesuaikan berdasarkan akreditasi program studi: 12 juta untuk prodi kesehatan akreditasi A dan 8 juta untuk prodi non kesehatan akreditasi A; 4 juta untuk akreditasi B, serta 2,4 juta untuk akreditasi C.
  3. Bantuan biaya hidup yang bervariasi sesuai dengan klaster wilayah yang dipengaruhi oleh indeks biaya hidup kota atau kabupaten, mulai dari 800 ribu hingga 1,4 juta rupiah per bulan. (ndi)
Baca  Komisi X DPR Minta Tendik Segera Diangkat PPPK, Abdul Fikri: Operator Sekolah itu Penting!

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker