
Editorialkaltim.com — Musyawarah Daerah (Musda) XI Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kalimantan Timur resmi berakhir. Muhammad Rasyid kembali dipercaya memimpin MUI Kaltim untuk periode 2026–2030, setelah ditetapkan melalui lima kali sidang pleno dalam Musda XI yang digelar di Hotel Puri Senyiur, Samarinda, Selasa (23/12/2025).
Muhammad Rasyid sebelumnya menjabat sebagai Ketua MUI Kaltim periode 2021–2025. Dalam kepemimpinan periode barunya, ia menegaskan komitmen untuk mengakomodasi seluruh organisasi kemasyarakatan (ormas) Islam, termasuk yang belum terlibat pada periode sebelumnya.
Menurut Rasyid, pelibatan ormas Islam dalam kepengurusan MUI Kaltim akan tetap mengedepankan kompetensi serta kebutuhan organisasi, sehingga struktur yang dibentuk dapat bekerja secara efektif.
“Saya menerima pesan WhatsApp dari salah satu ormas yang mengusulkan tiga nama, namun saat ini baru satu yang terakomodasi. Saya sampaikan, insyaallah sesuai kompetensinya akan kita pertimbangkan dalam pembentukan komisi maupun lembaga,” ujar Rasyid.
Ia menjelaskan, pembentukan komisi pada periode mendatang tetap dikoordinasikan oleh masing-masing ketua bidang, sebagaimana diterapkan pada periode sebelumnya. Langkah tersebut dinilai penting untuk membangun keakraban dan kekompakan antar-pengurus.
“Keakraban itu penting. Ketua komisi perlu mencari mitra kerja yang tepat. Ke depan, kita ingin memilih pengurus benar-benar berdasarkan kompetensi dan kesiapan waktu agar kinerja organisasi maksimal,” tegasnya.
Meski demikian, Rasyid tidak menampik masih adanya tantangan internal, terutama pada bidang kesekretariatan yang dinilai membutuhkan peningkatan kapasitas sumber daya manusia. Ia menekankan pentingnya keterbukaan dan evaluasi bersama dalam menjalankan roda organisasi.
“Jika ada hal yang dirasa kurang tepat, silakan disampaikan secara terbuka kepada pimpinan. Dengan begitu, sejak awal kita bisa melakukan evaluasi dan perbaikan dalam bekerja,” katanya.
Menutup sambutannya, Rasyid mengingatkan pesan Rasulullah SAW agar setiap periode kepemimpinan membawa perbaikan. Menurutnya, hal itu menjadi tantangan bersama bagi seluruh pengurus MUI Kaltim.
“Jika periode yang datang tidak lebih baik dari sebelumnya, maka itu adalah kerugian. Ini menjadi tantangan berat bagi kita semua agar ke depan MUI Kaltim bisa bekerja lebih baik,” pungkasnya.
Musda XI MUI Kaltim secara resmi ditutup oleh perwakilan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) MUI, Prof. Dr. H. Muhammad Asrorun Ni’am Sholeh, MA. Penutupan tersebut sekaligus menandai berakhirnya seluruh rangkaian Musda XI MUI Kaltim tahun 2025. (adr/ndi)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.



