Kasus Balita Meninggal di RSUD AWS, Ini Penjelasan Direktur
Editorialkaltim.com – Kasus meninggalnya seorang balita di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Abdul Wahab Syahranie (AWS) cukup menyita perhatian media akhir-akhir ini. Merespon hal tersebut, Direktur RSUD AW Sjahranie, dr. David Hariadi Masjhoer, memberikan tanggapan resmi terkait berita tersebut. David menjelaskan kronologi dan kejadian yang terjadi di RSUD AWS disertai dengan upaya yang telah dilakukan pihaknya.
David menuturkan bayi bernama Nadifah, berusia 6 bulan, dari Muara Badak Kutai Kartanegara (Kukar) datang ke RSUD AWS pada pukul 18.55 WIB dengan keluhan diare dan muntah. Menurut dr. David, bayi tersebut mengalami obesitas sehingga diagnosis awal dokter jaga UGD menyatakan dehidrasi sedang.
David menjelaskan balita tersebut obesitas dan dehidrasi, pemasangan infus memang lebih sulit. Vena yang biasanya mudah diakses menjadi lebih sulit dicari, dan pembuluh darah yang mengecil akibat dehidrasi juga membuat prosesnya semakin rumit. Beberapa saat kemudian, dokter anak yang datang mengatakan bayi mengalami dehidrasi berat. Hal ini dikarenakan pada bayi gemuk, diagnosis dehidrasi bisa lebih sulit.
“Tim medis telah berusaha semaksimal mungkin menangani Nadifah sebaik mungkin. Dalam waktu 5 menit setelah tiba di UGD, Nadifah sudah dibawa ke ruang resusitasi untuk pemasangan infus,” papar David.
Selanjutnya, disebabkan kondisi venanya sulit ditemukan dan dehidrasi yang berat, pemasangan infus gagal. Tim medis kemudian mencoba memasang oksigen dan berkonsultasi dengan dokter anak lain.
Dokter anak yang bertugas sedang menangani operasi, upaya konsultasi tertunda. Upaya pemasangan infus dan akses lainnya terus dilakukan, namun sayangnya, Nadifah tidak dapat terselamatkan sehingga balita tersebut meninggal dunia.
RSUD AWS akan melanjutkan audit internal untuk melakukan tinjauan kembali kronologi kejadian serta memastikan tidak ada kelalaian dalam penanganan pasien. Selain itu, dari kasus tersebut menjadi pengingat bagi RSUD AWS untuk terus memastikan kualitas layanan dan keselamatan pasien dilakukan semaksimal mungkin agar kejadian yang sama tidak terulang kembali. Saat ini rumah sakit juga bekerja sama dengan keluarga Nadifah dalam menyelesaikan masalah ini dengan sebaik mungkin.
“Kami turut berduka cita atas meninggalnya Nadifah dan menyampaikan permohonan maaf kepada keluarga atas segala kekurangan dalam pelayanan kami,” tutup David.(adr/shn)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.