Editorialkaltim.com — Kepala Desa Loa Raya, Martin, memastikan desanya sudah menyusun rencana matang untuk menyambut investasi besar dari investor asal Malaysia di empat desa wilayahnya. Ia menyebut pihaknya sudah merancang master plan yang membagi lahan ke dalam blok-blok sesuai peruntukannya, lengkap dengan survei kondisi lahan.
“Kami sudah siapkan rancangan lengkap dengan pembagian blok lahan sesuai kebutuhan. Survei juga sudah kami lakukan untuk memastikan semuanya siap digunakan,” ujar Martin, Senin (15/7/2025).
Martin menjelaskan, mulai Kamis (10/7/2025), dirinya akan menghadiri serangkaian pertemuan dengan pihak investor di empat desa — Loraya, Lopari, Loulung, dan Tanjung Batu — untuk membahas detail investasi.
Menurut dia, masing-masing desa sudah ditetapkan fungsinya: Loraya diarahkan untuk perkebunan, Lopari untuk kombinasi pariwisata dan perkebunan, Loulung untuk perumahan dan perkebunan, sedangkan Tanjung Batu untuk industri dan perkebunan.
Skema kerja sama yang disiapkan, lanjut Martin, menggunakan sistem bagi hasil tanpa melakukan pembebasan lahan, kecuali untuk pembangunan perumahan di Loulung.
“Pabrik yang nanti berdiri sifatnya terbuka, misalnya untuk mengolah singkong atau pisang. Kalau bahan baku dari empat desa ini kurang, bisa didatangkan dari desa atau daerah lain di provinsi,” terangnya.
Martin menambahkan, letak lahan yang strategis di tepi sungai juga menjadi nilai tambah karena memungkinkan dibangunnya pelabuhan dan fasilitas pabrik. Ia berharap rencana ini tidak hanya meningkatkan ekonomi desa tetapi juga membuka peluang kerja baru bagi masyarakat, dengan sinergi antara investor, pemerintah desa, dan koperasi lokal.(ndi/adv)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.
