Nasional

Jokowi Curhat: Alat Kesehatan di Daerah Tersedia, tapi Dokter Spesialis Nggak Ada

Jokowi saat meresmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit Pendidikan Penyelenggara Utama (RSP-PU) di Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Harapan Kita, Jakarta, pada Senin, 6 Mei 2024 (Foto: BPMI Setpres)

Editorialkaltim.com – Dalam rangkaian kunjungan kerja di berbagai daerah, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan penekanannya pada peningkatan layanan kesehatan sebagai persiapan menghadapi bonus demografi yang akan tiba dalam 10-15 tahun mendatang. Presiden Jokowi secara rutin melakukan inspeksi mendadak ke berbagai fasilitas kesehatan mulai dari rumah sakit hingga puskesmas.

“68 persen dari populasi kita yang berada di usia produktif tidak akan memberikan kontribusi efektif jika kesehatan mereka tidak dijaga dengan baik,” ujar Jokowi dalam sambutannya saat meresmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit Pendidikan Penyelenggara Utama (RSP-PU) di Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Harapan Kita, Jakarta, pada Senin (6/5/2024).

Baca  Imbas Beras Premium Naik, Mendag Minta Masyarakat Makan Beras Bulog

Selama kunjungan tersebut, Presiden mengamati langsung ketersediaan peralatan medis modern seperti MRI, mammografi, dan cath lab. Namun, ia menyoroti tantangan utama yaitu kekurangan dokter spesialis, terutama di provinsi kepulauan.

“Selalu ada keluhan dari daerah, khususnya provinsi kepulauan, tentang kekurangan dokter spesialis. Saat ini, rasio dokter di Indonesia hanya 0,47 per 1000 penduduk, sebuah angka yang mengejutkan,” ungkap Jokowi.

Baca  Usai Mundur dari Otorita IKN, Bambang Susantono Diberi Misi Baru oleh Jokowi

Menurut data terbaru, Indonesia berada di peringkat 147 dunia dan peringkat 9 di ASEAN dalam hal jumlah dokter. Situasi ini mengkhawatirkan terutama jika infrastruktur medis yang telah dibangun di daerah-daerah tidak dimanfaatkan secara optimal karena tidak tersedianya dokter spesialis.

Dalam upaya mengatasi masalah ini, Presiden menekankan pentingnya sinergi antara fakultas kedokteran dan rumah sakit. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin melaporkan bahwa saat ini terdapat 24 fakultas kedokteran yang beroperasi di Indonesia, dan ada 420 rumah sakit yang aktif.

Baca  Sugeng Suparwoto: Ekonomi RI Terancam Kolaps Akibat Bengkaknya Subsidi Energi

“Kita perlu menjalankan kedua sektor ini bersamaan untuk mempercepat produksi dokter spesialis yang berkualitas internasional,” tutur Jokowi. (ndi)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Back to top button