Nasional

JK Kembali Pimpin DMI 2024-2029, Terpilih Secara Aklamasi

Ketua DMI Terpilih 2025-2029 (Foto: Dok Setwapres)

Editorialkaltim.com – Jusuf Kalla (JK), yang sebelumnya menjabat sebagai Wakil Presiden Indonesia ke-10 dan ke-12, secara resmi terpilih kembali sebagai Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) untuk periode 2024-2029. Pemilihan JK berlangsung secara aklamasi dalam Muktamar ke-VIII Dewan Masjid Indonesia yang diadakan baru-baru ini.

Dalam acara yang dihadiri oleh ribuan utusan dari Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) dan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) se-Indonesia tersebut, sebanyak 34 DPW menyampaikan pandangan umum mereka. Kesepakatan bulat tercapai mengenai berbagai prestasi yang telah diraih selama periode kepemimpinan sebelumnya.

Baca  Jokowi Targetkan Harga Beras Medium Turun Mulai Bulan Depan

Dalam sambutannya, JK menegaskan bahwa dirinya tidak pernah secara aktif meminta jabatan apa pun. Namun, mengingat permintaan kuat dari DPW dan DPD agar ia kembali menjabat sebagai Ketua Umum, JK menerima amanat tersebut dengan rasa tanggung jawab yang besar.

Salah satu visi utama JK untuk masa jabatannya yang baru adalah untuk mengubah masjid menjadi pusat pencerahan bagi masyarakat.

Dia menekankan pentingnya menyampaikan pandangan-pandangan Islam yang moderat dan mendorong masjid untuk menjadi pusat peradaban keilmuan yang disukai oleh seluruh umat Islam.

Baca  Sebut Murid Politik, Jusuf Kalla Resmi Dukung Anies-Cak Imin di Pilpres 2024

“Menjadi pusat peradaban keilmuan yang disenangi oleh seluruh umat Islam,” kata JK pada Sabtu (2/3/2024).

JK juga membahas pentingnya persatuan di antara masjid di seluruh Indonesia, menekankan bahwa masjid harus terorganisasi dan bersatu tanpa adanya pembagian berdasarkan kelompok suku. Dia membandingkan situasi ini dengan rumah ibadah lain seperti gereja, yang seringkali terbagi berdasarkan etnis atau suku.

“Kita berbeda dengan agama lain, di mana tidak ada masjid yang secara khusus dikaitkan dengan suku tertentu, berbeda dengan gereja yang memiliki pembagian seperti gereja Batak, gereja Maluku, gereja Toraja, dan lain-lain. Perbedaan kita hanya pada ritus, seperti perbedaan jumlah rakaat tarawih, dan tidak terbagi dalam kelompok suku. Ini merupakan keunikan yang harus kita pelihara,” ungkap JK. (ndi)

Baca  Risma Usul Tambahan Anggaran Kemensos Rp9 T, Termasuk Bansos Sembako Rp 1,7 T untuk 2025

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Back to top button