
Editorialkaltim.com – Realisasi anggaran yang tersendat menjadi sorotan tajam Anggota DPRD Kutai Kartanegara, Mohammad Jamhari. Ia menegaskan, keterlambatan pencairan anggaran reses membuat kerja dewan dalam menyerap aspirasi masyarakat menjadi terhambat.
“Reses saya masih menunggu jadwal akhir karena anggaran belum juga turun. Ini jelas memengaruhi kerja-kerja kami di lapangan,” ujar Jamhari saat ditemui di Pendopo Odah Etam, Tenggarong, Rabu (6/8/2025).
Jamhari menyampaikan bahwa meskipun agenda reses belum berjalan, dirinya tetap berkomitmen mendatangi masyarakat sesuai jadwal yang telah disiapkan. Ia menilai reses merupakan jalur utama menyerap kebutuhan riil masyarakat yang belum terakomodasi dalam musrenbang formal.
Ia menambahkan, pendekatan yang ia gunakan dalam merumuskan usulan pembangunan berasal dari dua sumber utama: masukan konstituen dan data dari musrenbang desa. Menurutnya, penggabungan keduanya akan menghasilkan usulan program yang lebih relevan dan mendesak.
“Biasanya kami sandingkan antara aspirasi warga dan hasil musrenbangdes, baru kita formulasikan ke dalam program,” ungkapnya.
Jamhari menekankan bahwa persoalan yang paling banyak disuarakan masyarakat tetap berkisar pada kebutuhan dasar infrastruktur, terutama jalan. Menurutnya, jalan rusak bukan hanya persoalan estetika, tapi menyangkut mobilitas, akses ekonomi, hingga layanan publik.
“Keluhan warga soal infrastruktur jalan tidak pernah surut. Ini yang terus saya dorong agar masuk prioritas pemerintah daerah,” pungkasnya.(ndi/adv)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.