gratispoll
KaltimMahakam Ulu

Jalan Hulu Mahakam Ditarget Rampung Akhir 2025

Akses jalan di Mahulu (Foto: Istimewa)

Editorialkaltim.com – Warga Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu) sudah lama menanti akses darat yang layak. Sejak resmi berdiri lebih dari sepuluh tahun lalu, daerah ini masih bergantung penuh pada Sungai Mahakam sebagai jalur keluar masuk. Kondisi tersebut membuat ongkos distribusi barang melonjak, harga kebutuhan pokok tidak stabil, hingga layanan pendidikan dan kesehatan sulit dijangkau.

Persoalan keterisolasian ini mengemuka dalam Dialog Publika TVRI Kaltim, Selasa (2/9/2025). Acara yang menghadirkan Wakil Bupati Mahulu Yohanes Avun, Kasatker Pelaksanaan Jalan Perbatasan Kaltim BBPJN Mochamad Saktianto, serta Kabid Bina Marga Dinas PUPR-Pera Kaltim R. Hariadi membahas progres pembangunan jalan darat menuju kawasan hulu Mahakam.

Baca  Berikut Alasan MK Diskualifikasi Pasangan Owena-Stanislaus di Pilkada Mahulu

Pemerintah provinsi menegaskan bahwa proyek jalan penghubung Mahulu dipacu agar bisa selesai pada akhir 2025. Jika target itu belum tercapai, paling lambat jalan rampung pada 2026. Ruas utama yang tengah dikebut adalah jalur Tering–Ujoh Bilang yang digadang-gadang menjadi akses vital bagi masyarakat.

Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Kaltim memastikan tahun ini terdapat tiga paket pembangunan. Salah satunya adalah peningkatan ruas Tering–Long Bagun sepanjang lebih dari 20 kilometer. Jalur tersebut dianggap strategis karena akan menjadi koridor penghubung Mahulu dengan provinsi tetangga bahkan hingga ke Sarawak, Malaysia.

Baca  Serah Terima Bandara Datah Dawai, Bupati Mahulu Harapkan Dukungan Penuh Kemenhub

Dinas PUPR-Pera Kaltim menargetkan jalur Tering–Ujoh Bilang bisa diselesaikan paling lambat Desember 2025. Pemerintah optimistis keberadaan jalan ini akan memperlancar mobilitas warga serta menekan biaya angkut barang yang selama ini sangat bergantung pada transportasi sungai.

”Komitmen pemerintah provinsi yang menargetkan jalan darat menuju Mahulu ditargetkan rampung paling cepat akhir 2025 dan paling lambat 2026,” kata Hariadi.

Baca  Dispora Kaltim Minta Evaluasi Pelatih Cabor Tanpa Medali Emas di Pra POPNAS

Dengan terhubungnya akses darat, distribusi hasil kebun dan hutan diyakini akan lebih lancar. Harga barang kebutuhan sehari-hari juga berpotensi turun, sementara akses menuju fasilitas pendidikan maupun layanan kesehatan akan semakin mudah dijangkau masyarakat.(ndi/adv diskominfokaltim)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.

Related Articles

Back to top button