Jadi Pemateri Seminar Internasional MTQN XXX Kaltim Nasaruddin Umar Sebut Urgensi Dialog Dalam Menjaga Persatuan
Editorialkaltim.com – Editorialkaltim.com – Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta, Nasaruddin Umar didapuk menjadi pemateri dalam seminar Internasional MTQN XXX Kaltim yang diselenggarakan di Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris, Senin (09/09/2024). Dalam kesempatan tersebut Nasaruddin tidak sendiri. Bersama dengan dua pemateri lainnya, yaitu Rektor UINSI Samarinda Zurqoni dan pemateri yang berasal dari Brunei Darrussalam, Haji Ahmad Bin Haji Mukhtar.
Ulama yang yang sempat menuai kontrovensi karena mencium Paus Fransiskus ketika sampai di jakarta mendapat antusias yang luar biasa dari peserta seminar.
Nasaruddin menjelaskan, hal yang sempat viral tersebut sebenarnya dilakukan dengan spontanitas semata. Sebab Nasaruddin melihat Paus Fransiskus sebagai tamu sosok yang dituakan. Dan dalam Islam Rasulullah mencontahkan agar memuliakan tamu.
“Hal itu spontanitas karena saya menganggapnya seperti bapak saya . Awalnya saya berbahasa inggris kurang mendapat respon tapi setelah bahasa arab baru dibalas,” ujanya.
“Apakah salah mencium. Apakah bapak ketika mencium anak atau orang tua merupakan hal yang salah?,” tambahnya.
“Saya tidak tahu paus ketika bertemu dengan saya merasakan energi yang sangat besar,” terangnya.
Dalam materi yang ia sampaikan. Ia mengungkapkan budaya Dialog menjadi pilar penting dalam mengembangkan tali persaudaraan satu sama lain. Diceritakan Rasulullah dalam suatu waktu pernah dikunjungi oleh tamu yang yang memiliki agama berbeda. Kendati demikian Rasulullah waktu itu sangat menghormati tamu yang berkunjung tersebut.
Nasaruddin menyebut bahwa dialog itu sangat penting sampai di dalam Al-Qur’an disebutkan beberapa kali. Nabi Muhammad SAW juga mencontohkan hal demikian. Ketika menjumpai seorang anak kecil maka hal yang pertama dilakukan mengusap kepalanya kepala anak tersebut. Sehingga sahabat yang pernah menjumpai rasulullah menganggap dirinya adalah orang yang mendapat perlakukaan yang paling baik darinya.
Tidak hanya itu, Allah SWT didalam beberapa riwayat berdialog kepada anak kecil yang masih dalam kandungan. Ada banyak contoh yang dipaparkan dalam seminar tersebut. Seperti dialog Allah dengan Malaikat, manusia, dan Iblis.
“Allah menunjukkan kepada siapapun tidak pilih-pilih dalam berdialog dan Nabi memperlihatkan bagaimana memuliakan tamunya sekalipun orang kafir,” pungkasya. (Adr/ndi)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.