Editorialkaltim.com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mengumumkan perkembangan terbaru terkait proyek monumental Ibu Kota Nusantara (IKN). Dalam pengumuman tersebut, Presiden mencatat bahwa total investasi yang akan mengalir ke IKN mencapai angka spektakuler sebesar Rp 45 triliun hingga Desember 2023.
Hal diungkapkan Presiden dalam keterangannya kepada awak media usai melakukan peletakan batu pertama pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di kawasan IKN, Provinsi Kalimantan Timur, pada Kamis (2/11/2023).
Presiden Jokowi menegaskan komitmen pemerintah terhadap kelangsungan pembangunan Ibu Kota Nusantara, yang telah diamanatkan dalam undang-undang dan mendapatkan persetujuan dari 93 persen fraksi di DPR.
“IKN ini ada undang-undangnya, undang-undang itu didukung oleh 93 persen fraksi-fraksi yang ada di DPR. Apalagi yang mau ditanyakan? 93 persen lho,” ujar Jokowi.
Jokowi menyebutkan bahwa pemerintah sedang giat mempersiapkan infrastruktur dasar yang menjadi tulang punggung keberhasilan IKN.
“Kami telah memulai pembangunan Istana serta Kantor Presiden dan Wakil Presiden, kementerian/lembaga, pasokan air, dan juga pasokan listrik. Semua ini merupakan upaya kami untuk memastikan IKN akan menjadi pusat administrasi yang berfungsi sepenuhnya,” kata Jokowi.
Selain upaya pemerintah dalam membangun infrastruktur dasar, pihak swasta dan dunia usaha juga turut berperan aktif dalam pembangunan IKN. Presiden Jokowi mengungkap bahwa sejumlah infrastruktur telah dimulai oleh pihak swasta dalam dua hingga tiga bulan terakhir. Hal ini menjadi bukti nyata bahwa minat investasi di IKN sangat tinggi.
“Kita lihat dunia usaha dua bulan, tiga bulan yang lalu sudah memulai hotel, ada rumah sakit, ada mal, ada sekolah, ada training center, semuanya sudah dimulai,” ungkap Jokowi.
Menurut Presiden, hingga akhir Desember tahun ini, proyek IKN akan melihat realisasi investasi sekitar Rp 45 triliun. Meskipun begitu, Jokowi menekankan bahwa IKN adalah proyek jangka panjang yang tidak hanya bertujuan untuk tahun depan, melainkan mungkin bisa mencapai 15 tahun, 20 tahun, atau bahkan lebih pendek jika ketersediaan investasi swasta terus meningkat.
“Tapi memang ini sekali lagi bukan untuk proyek tahun depan, bisa 15 tahun, bisa 20 tahun, bisa juga 10 tahun, kalau swastanya kencang kenapa tidak? Jadi sekali lagi 20 persen anggaran dari APBN, 80 persen dari private sector,” imbuh Jokowi. (ndi)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.