gratispoll
KaltimNasionalSamarinda

Ini Tiga Penyebab Tingginya Angka Kekerasan Perempuan dan Anak di Indonesia

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) RI, Arifah Fauzi (Foto: Editorialkaltim/Adryan)

Editorialkaltim.com – Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) RI, Arifah Fauzi, mengungkapkan tiga faktor utama yang masih menjadi penyebab tingginya angka kekerasan terhadap perempuan dan anak di Indonesia. Tiga faktor tersebut adalah pola asuh dalam keluarga, penggunaan gadget yang tidak bijak, dan rendahnya kepedulian masyarakat.

“Pola asuh dalam keluarga sangat dipengaruhi oleh penggunaan gadget, baik oleh orang tua maupun anak. Ketika gadget digunakan tanpa batas, interaksi keluarga berkurang dan kontrol terhadap anak menjadi lemah,” ujar Arifah usai diskusi tentang pelaksanaan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak di Kantor Gubernur Kaltim, Sabtu (10/5/2025).

Baca  DP3AP2KB PPU Gelar Koordinasi dan Sinkronisasi Lintas Sektor dalam Pengembangan Lembaga Penyedia Layanan AMPK

Selain itu, Arifah juga menyoroti rendahnya partisipasi masyarakat dalam menjaga lingkungan sosial. Solidaritas dan ikatan kebersamaan di komunitas, khususnya di desa, semakin menipis.

“Ketika ada masalah, sering kali muncul sikap ‘bukan masalah saya’. Padahal, kekerasan terhadap perempuan dan anak adalah persoalan kita bersama,” tegasnya.

Ia berharap, dengan memperbaiki pola asuh, meningkatkan kesadaran dalam menggunakan gadget, dan memperkuat kepedulian sosial, angka kekerasan ini bisa ditekan secara signifikan di masa depan. Untuk itu diperlukan kerja sama di antara semua pihak mewujudkan hal tersebut. (adr/ndi)

Baca  Tujuh Daerah Kaltim Bakal Dapat Pendanaan Perlindungan Perempuan dan Anak

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.

Related Articles

Leave a Reply

Back to top button