Indonesia Dapat Pinjaman Rp7,7 Triliun dari Asian Development Bank, Dipakai Buat Perbaiki SDM
Editorialkaltim.com – Indonesia berhasil memperoleh pinjaman senilai US$ 500 juta atau sekitar Rp 7,70 triliun (asumsi kurs Rp 15.400) dari Bank Pembangunan Asia (Asian Development Bank/ADB). Dana tersebut akan difokuskan pada peningkatan sumber daya manusia (SDM) sebagai bagian dari “Program Peningkatan Produktivitas Melalui Pembangunan Sumber Daya Manusia.”
Pinjaman ini, yang merupakan bagian kedua dari tiga subprogram, memperkuat langkah-langkah sukses yang telah diambil sebelumnya.
Program ini bertujuan mendorong reformasi di sektor pendidikan, pengembangan keterampilan, kesehatan, dan perlindungan sosial, sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).
“Program ini adalah komitmen ADB untuk meneruskan kerja sama erat jangka panjang dengan Pemerintah Indonesia guna membantu membangun sistem kesehatan, pendidikan, dan perlindungan sosial yang tangguh dan responsif agar dapat menstimulasi pertumbuhan ekonomi dan mengurangi kemiskinan,” ucap Jiro Tominaga, Direktur ADB untuk Indonesia melalui keterangan resminya pada Rabu (15/11/2023).
Reformasi tersebut telah menguatkan kebijakan pembiayaan dan pemantauan pelaksanaan SDGs, termasuk pendirian 11 pusat SDGs baru di Indonesia. Pusat-pusat ini akan memainkan peran krusial dalam lokalizing SDGs melalui riset, pendidikan, penjangkauan, dan saran kebijakan.
Pemerintah juga memberikan transfer fiskal berbasis kinerja ke unit pemerintah daerah, memberikan insentif bagi pencapaian SDGs. Dalam upaya meningkatkan pendidikan, pemerintah menerapkan program pengembangan keterampilan yang responsif terhadap pasar, seperti JobStart dan Kartu Prakerja, untuk memberikan pelatihan kepada kaum muda dan dewasa yang menganggur.
Program ini sejalan dengan Visi Indonesia 2045 yang dicanangkan pemerintah, yang menempatkan pembangunan sumber daya manusia sebagai prioritas utama. Ini juga sejalan dengan strategi kemitraan negara ADB untuk Indonesia 2020–2024, yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan dan penguatan ketangguhan.
Dengan komitmen ADB untuk mencapai Asia dan Pasifik yang makmur, inklusif, tangguh, dan berkelanjutan, pinjaman ini melengkapi investasi ADB lainnya di sektor kemanusiaan dan sosial di Indonesia.
Sejak berdiri pada 1966, ADB telah menjadi pemangku kepentingan utama dalam memberantas kemiskinan ekstrem di kawasan Asia dan Pasifik yang mereka layani.
“ADB dimiliki oleh 68 anggota, 49 di antaranya berada di kawasan Asia dan Pasifik,” pungkasnya. (ndi)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.